Merindumu- Tantangan Menulis Hari ke-102
Merindumu
by Lisa Andriani,S.Pd.
Merindumu bagai tak bernyawa dan bernyawa
Merindumu gelisah tak bertepi
Merindumu serasa hidup kan berakhir di sini
Merindumu tak tahu arahku melangkah
Merindumu seluruh hidupku terpaku padamu
Merindumu dan tak bisa kumemelukmu
Merindumu di kala waktu terlarangku
Merindumu tak berdaya jiwaku meradang
Merindumu duhai kekasih bayanganku
Merindumu dan tak mungkin kumilikimu
Merindumu selaksa cintaku bersenyawa
Merindumu dan hanya merindumu
19 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Rindu yang berkepanjangan ya Bu, semoga segera bertemu :)
hehehe...hanya sebuah puisi bu. terima kasih sudah baca dan komen.