Rumus Cinta

by Lisa Andriani,S.Pd.

"Mau bertemu dengan Ibu Ririn bisa?," lelaki tua itu menyapa di depan pintu. " Oh ya bisa. Maaf Bapak siapa? Ada apa mau bertemu dengan Ibu Ririn?," perempuan senja yang masih vesit dan cantik itu pun kebingungan. " Maaf, saya Bapak Sobir. Saya diberitahu teman kalau Ibu punya kumpulan soal ujian. Saya mau pinjam untuk cucu saya," terang lelaki pensiunan guru itu. " Oh. Silahkan duduk dulu Bapak. Nanti saya carikan dulu karena di sekolah arsipnya," perempuan cantik itu pun menimpali. " Nanti, kalau sudah ketemu, saya kabari Bapak."

Tak ada rasa yang tertinggal kala dua insan yang jago rumus matematika dan sains itu bertemu. Semua tampak biasa hingga Pak Sobir tertaut pada salah kasus soal. Ini yang mengharuskan Pak Sobir harus kembali menemui Ibu Ririn. " Assalaikum....?," salam Pak Sobir seraya memencet bel rumah Ibu Ririn. "Wa' alaikum salam. Oh Bapak? Ada perlu apa Bapak?," Ibu Ririn terkaget dengan kedatangan Pak Sobir. Jarum jam pun seolah melambatkan detakannya. Seolah mengijinkan benih-benih cinta tumbuh. Dua insan yang tak lagi muda itu pun salah tingkah.

"Begini Ibu Ririn, ada satu kasus soal yang tidak ada jawabannya. Saya bingung Berkali-kali mencari tapi tidak ketemu. Sepertinya butuh rumus jitu untuk menyelesaikannya," Pak Sobir mencoba memancing perhatian Ibu Ririn." Bentuk soalnya apa Bapak? Materi apa sih kok bisa sampai tidak ketemu jawabannya," Bu penasaran. " Ibu Ririn, rumus penyelesaiannya hanya saya dan Ibu yang bisa menerapkannya.," Ibu telah membuka hati ini dengan rumus cinta," Pak Sobir seraya memegang tangan Bu Ririn. Dua insan penggemar matematika dan sains bersatu karena rumus cinta matematika.

3 Juni 2020