Sandal Jepit- Tantangan Menulis Gurusiana Hari ke-111
Sandal Jepit
by Lisa Andriani,S.Pd.
Setiap hari Mbah Sarni berjualan kayu bakar di pasar. Setelah sholat Subuh, beliau langsung bergegas ke pasar yang jaraknya lumayan jauh dari tempat tinggalnya. Mbah Sarni hidup bersama seorang anak, menantu, dan dua orang cucunya. Mbah Sarni sudah berjualan kayu bakar semenjak Mbah Darto suaminya itu meninggal sepuluh tahun yang lalu.
" Mbah, ini bekalnya. Jangan lupa makan dan minum", Cucunya memberikan bekal. Hampir setiap hari mbah Sarni berjalan sampai di tugu desanya. Setelah itu barulah naik angkutan umum menuju ke pasar. Langkah kakinya masih terbilang. Meski sudah berusia 70 tahun tetapi masih terlihat gesit.
" Bu, ini sandal jepit tolong dipakai supaya kakinya tidak capai dan terluka," pesan anaknya seraya memakaikan ke kaki Mbah Sarni. Mungkin karena terlalu lelah berjalan kaki dan belum sarapan, Mbah Sarni tertidur di dalam angkutan umum. " Mbah ini sandalnya tertinggal di angkutan umum." Semua orang tertawa melihat Mbah Sarni yang hanya memakai satu sandal di kaki kanannya.
29 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar