Lisa Lazwardi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Menggapai Asa (part 1)

Menggapai Asa (part 1)

Tantangan Hari ke-58

Bu Mai, panggilan anak-anak untuk guru baru kesayangan mereka. Wanita berusia 28 tahun ini menjadi guru sukarela di SD Tambago di bulan Maret pada tahun 1976. Kadang anak-anak melihat dari kejauhan Ibu guru mereka ini, turun dari sepeda dan mendorong sambil menyingsingkan sarung, sampai halaman depan sekolah. Senyuman ramah tersungging saat bertemu dengan anak-anak lugu yang tak jarang masih berwajah kusut belum mandi datang ke sekolah.

Jalanan di Tambago yang masih tanah kering, di kanan kiri jalan, sejauh mata memandang sawah hijau terbentang. Hal ini menyebabkan ketika hujan turun deras, jalanan berubah menjadi bubur tanah yang licin. Tetapi saat cuaca terik sepeda bisa melaju kencang di jalan kampung ini. Daerah Tambago berjarak sekitar 4 km dari rumah Mai.

Sebenarnya untuk sampai ke sekolah ini, Mai harus mengabaikan tangis kedua anaknya yang belum terbiasa berpisah dengan Ibunya. Miza yang masih berusia 4 tahun dan Daud yang baru 2 tahun. Setiap pagi saat Mai akan berangkat ke sekolah, Miza merengek minta ikut dengan sang Ibu, " Ikut Bu..., ikut.." dan ujung-ujungnya berubah jadi tangisan keras.

Untunglah Bapak dan Amak Mai punya cara ampuh mendiamkan tangis itu. "Kring-kring-kring," lonceng sepeda Atuk akan membuat kedua cucunya segera berlari ke boncengan. Raun pagi dimulai dan tangispun menguap ke udara. Atau kain gendongan di bahu Uwa memberi kehangatan tubuh Daud untuk sejenak lupa dengan Ibunya yang mau berangkat.

"Tidak usahlah honor Dik.." keraguan hati suami Mai yang baru sembuh dari sakit. 6 bulan sudah sang suami dirawat di RS M.Jamil Padang dan Mai beserta Ibu mertua mendampingi di sana. Bapak dan Amak juga melarang, "Kau sedang hamil 3 bulan Nak, bersepeda ke Tambago itu jauh. Pikirkanlah dulu," Bapak Mai meminta putrinya untuk mempertimbangkan keinginan hati untuk menjadi guru sukarela.

"Mai ingin jadi guru Pak." Ini jawaban dari Mai yang membuat sang Bapak tidak bisa melarang. Sejak tahun 1969 Mai lulus SPG, belum pernah sekalipun Mai mempraktekkan ilmu mengajarnya. Dulu sewaktu masih di bangku SPG, Mai berkeinginan mengambil beasiswa TID, tetapi Bapak keberatan karena biasanya penerima TID akan ditempatkan di daerah yang jauh. Saat itu transportasi antar daerah belum begitu lancar.

Menikah pada 29 September 1971 dengan seorang pemuda yang mengabdi sebagai guru sukarela juga di PGA. Setahun kemudian belum ada pengangkatan PNS. Baru pada tahun 1973 tes CPNS dibuka, bertepatan beberapa hari kelahiran anak pertama mereka Miza, dan Mai belum bisa ikut tes di saat itu. Pada tahun 1974 sang suami ikut tes PNS, namun begitu lulus penyakit tiba-tiba menyerang. Saat anak kedua berusia 8 bulan suami Mai harus dirawat di RS, CPNSpun melayang dari genggaman.

Sekarang saat mereka sudah bisa kembali ke kampung, keinginan Mai untuk mengajar kembali timbul. Waktu itu orang menyebut honorer dengan istilah sukarela. Mai mencoba mengajukan permohonan ke SD Balai Gadang yang hanya berjarak 1 km dari rumah mereka, namun guru penuh. Kepala sekolah di Balai Gadang menyampaikan bahwa di Tambago kekurangan guru. Begitu Mai datang mengajukan permohonan sukarela, Bapak Adam Muri, kepala SD Tambago langsung menyambut baik.

Sekolah ini terdiri atas 6 kelas namun baru ada 5 orang guru yang bertugas di sana. Guru agama Ibu Jawahir, sedangkan guru kelas terdiri atas Ibu Nurbainar, Ibu Yus Animar, Ibu Rahmadani dan Bapsk Azhari. Kehadiran Mai sangat diharapkan di sini di SD Tambago yang lumayan jauh untuk seorang Ibu yang sedang hamil 3 bulan.

(...)

#TantanganGuruSiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kisah diawali oleh perjuangan ibundanya ya buk palo....heheee

01 May
Balas

Tau aja cik gu eli.Untuk kenang-kenangan buat anak cucu nantik cik gu

01 May



search

New Post