Hari ke-1

Beberapa hari ini, Bapak dan Ibu guru di sekolah sudah mulai bertanya-tanya, "Bagaimana kegiatan Ramadhan kita tahun ini?" Ada keraguan, "Apakah harus virtual lagi?" " Dari rumah lagi?" "Tidak boleh berkumpul di masjid seperti tahun kemarin, ataukah bisa menghidupkan Ramadhan lagi di sekolah?" Tidak hanya di kalangan pendidik, anak-anak dan orang tuapun mulai bertanya. "Untuk bulan Ramadhan besok, apa sudah diizinkan kita pesantren di sekolah Bu?" Seorang Ibu yang mengantar anaknya, berbisik ke Ibu Guru yang menyambut kedatangan mereka di gerbang setiap pagi.

Tahun kemarin, merupakan tahun yang sulit. Jangankan untuk pesantren di sekolah, sholat Tarwih di masjidpun tidak diizinkan. Semua masjid dan mushalla tutup, kita dihimbau menghidupkan Ramadhan di rumah. Tidak ada suara tadarus bersahutan dari masjid-masjid di kampung, tidak ada kajian subuh menunggu waktuvsyuru' datang, Adzan berkumandang, namun kita sholat di rumah masing-masing.

Sore ini, tepatnya dua belas hari menjelang Ramadhan, sekolah menerima Instruksi Gubernur dan petunjuk teknis Pesantren Ramadhan. Kegiatan Ramadhan akan dilaksanakan di mushalla dan masjid satuan pendidikan masing-masing. Seperti hujan yang turun di tengah panas terik, bahagia yang sangat besar akan sebuah anugerah. Akhirnya sekolah akan kembali menjadi rumah yang menyenandungkan lantunan Al Qur'an di Ramadhan penuh berkah. #tantangangurusiana