Semut Merah dan Raja Hutan
Tantangan Hari ke-122
Semut merah memandang gajah dengan kagum, tubuhnya tinggi besar, belalai panjang dan empat kaki yang kuat. Setiap gajah melangkah di dekatnya terasa bumi bergetar. Satu hal yang paling membuat semut merasa salut dengan gajah adalah kepeduliannya dengan sesama. Gajah sering mengambilkan pucuk daun yang tinggi untuk rusa-rusa di hutan ini. Di tubuh gajah sering bertengger burung pipit yang sudah capek terbang ke sana kemari tanpa rasa takut.
Berbeda dengan singa si raja hutan. Tubuhnya kuat dan lincah. Jika dia mengaum, seluruh tulang rasanya gemetar karena takut akan dimangsanya. Jangankan untuk bercengkrama, menatap mata singa yang menyala saja semua hewan bergidik ngeri dan memilih bersembunyi. Semut tidak takut dengan Singa, karena ia belum pernah menjadi sasaran kebuasan dan kelaparan singa. Mungkin tubuh semut yang sangat kecil tidak terlihat oleh singa.
Siang itu terjadi tragedi, singa melihat anak gajah berjalan sendirian. Rasa lapar karena dua hari belum mendapatkan mangsa membuat Singa tanpa pikir panjang mengejar dan mencoba menggigit tubuh montok gajah kecil. Induk gajah yang melihat anaknya dalam bahaya segera mendorong tubuh singa. Tidak peduli ketajaman taring singa dia terus berusaha melindungi anaknya. Terjadi pergulatan hebat antara gajah dan singa, taring singa mulai mencabik beberapa bagian tubuh gajah, namun gajah tetap bertahan melindungi anaknya. Seluruh hewan di sekitar mereka tidak sanggup melerai, mereka berteriak ketakutan tapi tidak membantu.
Semut merah sangat kasihan melihat gajah yang terjepit, tapi melihat tubuhnya yang halus rasanya tidak mungkin membantu gajah menghentikan kebuasan singa. "Semut...apa kamu tega melihat kedzaliman ini?" Burung pipit berbisik menatap semut. "Aku kasihan melihat gajah tapi tubuhku yang kecil tidak berdaya. Jangankan akan bertarung melihat akupun mungkin singa tidak bisa." Jawab semut dengan mata penuh amarah. "Itulah istimewamu, bawalah teman-temanmu untuk menyelamatkan gajah."
Sementara itu perlawanan induk gajah semakin melemah, sekujur tubuhnya penuh luka. Anak gajah memekik pilu melihat penderitaan ibunya. Tiba-tiba gajah ambruk, tenaganya sudah banyak terkuras melawan singa, singa yang sebenarnya juga sudah mulai lelah bersiap-siap untuk menggigit leher gajah. Gigitan yang akan mematikan, anak gajah memekik pilu dan menutup matanya tidak sanggup menyaksikan sakit yang akan dirasakan ibunya.
Gajahpun sudah pasrah, merasa hidupnya akan berakhir. "Lindungi anakku ya Allah," rintih hatinya. Langkah singa semakin dekat dan telah berada di leher gajah siap mencabik. Tiba-tiba terdengar teriakan gusar Singa, kepalanya miring ke kanan dan kiri, cakarnya mencoba mengcongkel ke lubang telinga. Mata singapun berdarah, singa gusar kian kemari tak tentu arah. Matanya sangat perih, telinganya sangat sakit tak sadar ternyata langkah kakinya sudah di pinggir jurang. Singa kembali berlari tubuhnya jatuh ke jurang yang dalam dan tak sadarkan diri.
Perlahan ratusan semut merah keluar dari telinga singa, dan burung pipit kecil membentangkan sayapnya, terbang membawa ratusan semut merah tersebut ke atas tebing. Sang raja hutan dikalahkan oleh ratusan makhluk kecil yang selama ini tidak dianggapnya ada. Dan semut kecil bahagia bisa menyelamatkan gajah walaupun pada awalnya ia ragu dengan kekuatannya. Ternyata bukan kekuatan besar modal utama untuk menolong sesama melainkan hati yang tulus dalam kerjasama dengan ratusan semut lainnya.
#TantanganGuruSiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus ceritanya bu...semut-semut sang penolong gajah
Terima kasih ibu...Salam kenal
Keren cerita anaknya penuh pelajaran, salam kenal
Terima kasih Ibu..Salam kenal