AKHIR KISAH YANG TRAGIS
Surga adalah tempat yang suci. Tempat khusus yang disediakan oleh Allah Ta’ala untuk orang-orang yang suci. Di sinilah mereka akan menerima balasan kebaikan dan amal shalih yang telah dilakukan ketika di dunia. Orang-orang yang suci ini (penghuni surga), saat di dunia mereka juga pernah kotor (berdosa). Namun, mereka membersihkan diri dengan taubat, istigfar, dan memohon maaf kepada sesama manusia.
Mungkinkah ada orang yang sombong bisa masuk surga? Tidak, dan itu pasti. Tidak akan masuk surga orang yang sombong. Bukankah dulu Iblis diusir dari surga karena kesombongannya? Ia tidak mau sujud (memberi hormat) kepada Adam ‘alaihi as salam saat disuruh oleh Allah Ta’ala.
Sombong atau takabur adalah sifat Allah Ta’ala. Sehingga salah satu namanya dalam asma u al husna adalah al mutakabbir, artinya yang Maha Sombong. Allah Ta’ala bolehkah sombong? Ya, pasti. Satu-satunya yang berhak sombong adalah Allah Ta’ala. Selain dari Allah, apa pun dan siapa pun, tidak boleh sombong.
Tidak ada yang patut kita sombongkan. Ilmu yang kita miliki, harta yang melimpah, jabatan yang tiggi, prestasi yang gemilang, dan lainnya semua itu adalah anugerah Allah Ta’ala. Sekali lagi, tidak ada yang patut disombongkan. Semua yang melekat pada kita dan badan kita, bukan milik kita yang sebenarnya, hanya titipan Allah untuk sementara waktu. Pada masanya nanti, semua titipan itu akan diambil-Nya dengan cara yang ia kehendaki.
Dalah hadits, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “ Laa yadkhulu al jannata man kaana fii qalbihi mitsqalu zarratun min kibr,” tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya seberat atom. Mari kita hilangkan sifat sombong yang ada di dalam hati kita mulai dari saat ini.
Tidakkah kita ingat bagaimana akhir dari kisah para orang yang sombong. Sebagai contoh, Iblis pernah sombong, lalu diusir Allah Ta’ala dari surga dalam keadaan hina. Kan’an sombong, menolak dan melawan dakwah ayahnya nabi Nuh ‘alaihi as salam, tenggelam bersama orang-orang kafir. Raja Namruz sombong, menantang nabi Ibrahim ‘alahi as salam, mati dalam keadaan hina. Masuk nyamuk ke dalam gendang telinganya. Qarun sombong dengan hartanya, ia dan hartanya Alah Ta’ala kubur ke dalam bumi. Fir’aun sombong dengan kekuasaannya, Allah matikan dalam keadaan hina. Ia tenggelam di laut merah. Semuanya berakhir tragis, menyedihkan, memilukan, dan memalukan. Na’uzubillahi minzalik. Wallahu a’lamu bisshawaab.
#Hadiah menulis ala kumandan hari yang ke-42 (Senin, 10 Agustus 2020)
#Setiap hari dua tulisan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul Ustad Li
Wajar Allah itu sombong, karena Dia lah yang punya segalanya, ________Sombong atau takabur adalah sifat Allah Taala. ________ semoga kita terhindar dari sifat sombong dan takabur. Terimakasih kmn,. yang selalu mengingatkan. Semoga ending dari cerita adalah pintu sorga.
Trims ulasannya ustad, keren
Semoga Allah swt menjauhkn sifat SOMBONG dari kita semua. Ya Allah berilah kami SORGA -MU .jauhkn .kami semua dari NERAKA -MU.