KETIKA HARAM MENJAWAB SALAM
Ucapan salam, “Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” berisi doa. Ada tiga doa keren yang terkandung di dalam salam, yaitu; keselamatan, limpahan rahmat (baca: kasih sayang), dan penuh keberkahan. Siapa yang tidak bahagia bila didoakan agar mendapatkan tiga kebaikan tersebut?
Namun, walaupun mengucapkan salam itu sunnah, hukum menjawabnya tidak serta merta wajib. Ada kondisi tertentu yang membuat salam itu makrukh (tidak dianjurkan), haram (dilarang), dan kita tidak ingin mendengar jawabannya. Singkatnya, menjawab salam itu hukumnya bisa jadi wajib, sunnah, makrukh, haram, dan kita tidak mau mendengar jawabannya langsung.
Dalam kondisi normal, menjawab salam itu hukumnya wajib. Jawablah salam dengan jawaban yang sama atau lebih sempurna. Misalnya, ketika kita mendengar, “Assalamu’alaikum,” boleh kita jawab, “Wa’alaikumussalam.” Jika kita sempurnakan tentu lebih baik.
Ketika kita menjawab salam yang bukan ditujukan kepada kita, berarti kita mengambil sunnahnya. Bolehkah? Boleh dan baik. Limpahan pahala dan kebaikan yang kita bagi dan dapatkan. Bukankah arti sunnah itu adalah sebuah amalan yang apabila dikerjakan mendapat nilai pahala dan apabila tidak dikerjakan (ditinggalkan) akan merugi? Ya, pasti merugi, buka tidak apa-apa. Rugi.
Kapan kita menjawab salam yang jawaban kita itu menjadi makrukh? Saat kita tilawah Al-Qur’an, sedang makan, atau sedang bersemedi di kamar kecil. Makhrukh artinya tidak dianjurkan untuk menjawabnya.
Adakah menjawab salam itu hukumnya haram? Ya. Dilarang. Tidak boleh sama sekali. Jika kita jawab, berarti sia-sialah amal kita. Misalnya, ketika Imam shalat mengucapkan, “Assalamu’alaikum wahmatullah,” menutup shalat berjamaah dan kita makmumnya. Kalau kita jawab, “Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Pak Imam”, batal shalat kita. Rusak amal kita.
Salam kategori yang terakhir ini kita tidak ingin mendengar jawabannya. Walaupun sudah kita ucapkan salam dengan rapalan tertentu, cukup itu untuk mereka. Misalnya, ketika kita pulang dari sebuah tempat tengah malam dan kita melewati areal pekuburan. Bukankah kita dianjurkan untuk mengucapkan salam bila memasuki pekuburan? Setelah mengucapkan salam khusus, “Assalamu’alaikum ya ahladdiyar...,” tentu kita tidak ingin mendengar jawaban mereka, “Wa’alikumussalam, hi...hii...hiii.” Wallahu a’lamu bisshawaab.
#Tantangan gurusiana hari yang ke-182
#Tulisan kemarin (30/9) sudah disimpan di FB grup MGI
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yg bagus ustad, Assalamualaikum..., Sukses selalu salam literasi