Gemericik Air
Tantangan Menulis Gurusiana (hari ke-129)
Bismillah
Gemericik Air
Oleh: Lisda Warnida
Gemericik air di celah bebatuan
Laksana irama nyanyian
Kidung cinta
Indahnya
***
Gemericik air mengalir perlahan
Mengikuti arus menggerus
Kerasnya bebatuan
Terkikis
***
Gemericik air bangkitkan rindu
Rindu tak berhulu
Tak menentu
Hasratku
***
Gemericik air membuncah ingatan
Ingatan sebuah kenangan
Tak terlupakan
Berkesan
***
Gemericik air membuka luka
Luka lama mendera
Duka derita
Nestapa
***
Gemericik air mengalirkan asa
Membanjiri lautan jiwa
Membasahi raga
Semesta
#Selasa, 15 September 2020#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Sukses selalu. Salam literasi
Alhamdulillah. Trima kasih Pak
Cerita tentang alam yang indah dalam puisi yang luar biasaa..keren buu
Ayoyoyoyoy.... Sallo' dangan sape beh Mam? Padahe' dah beh... Wkwkwkwkwkwkwk... Tang rasse dalam inyan sallo' eng to'. Terase dalam untaian kate-kate eng ye.
Salok na' paggi bejanjang be. Dah lamaa tikurrung hehe. Ma kaseh brother.