Lilis Suryani

Lilis Suryani,S.Pd.SD Guru Kelas III di SD Negeri Balonggandu II, Kecamatan Jatisari Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat Lulusan PGSD UT, UPBJJ Bandung Thn...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ibu, Aku Rindu Ibu...

Ibu, Aku Rindu Ibu...

Ibu, Aku Rindu Ibu

Tok tok tok...ada suara ketukan di luar kelasku. Sebelum kubuka, pintu telah terbuka sendiri. Kulihat wajah pucat seorang murid laki-lakiku.

"Huuuuhh..".suara riuh di kelasku.

"Kenapa?'' tanyaku.

"Aku bangunnya kesiangan, bu guru"jawabnya.

Sudah kesekian kalinya ia kesiangan.

''Kamu tadi Subuh sholat tidak?" tanyaku.

''Tidak, tidurku kemalaman, jadi bangun kesiangan"

''Apa bibimu tidak membangunkanmu?'' tanyaku tambah penasaran.

Anak itu tinggal bersama paman dan bibinya. Aku mengetahui kisah sebenarnya ketika terjadi insiden kecil sebulan lalu. Waktu itu kelasku sedang belajar tentang Makhluk Hidup, Tema 1 di Kelas III. Setelah menyelesaikan tugas, anak-anak langsung istirahat. Jam menunjukkan Pukul 09.00, Anak-anak berhamburan keluar menuju kantin. Ada salah seorang anak menangis.

"Bu..bu.. si Eka nangis" kata salah seorang muridku.

''Mengapa, menangis?, tanyaku.

''Yoga, dia mendorong aku sampai jatuh", jawabnya diringi tangis.

''Yoga, kenapa sih?", tanyaku.

Yoga diam tertunduk, matanya berkaca-kaca menjawab pertanyaanku.

''Eka pinjam pensilku, bu".

''Eka mengapa kamu tidak membawa pensil?", tanyaku kepada Eka yang masih sesegukan. Dia didorong sampai jatuh ke lantai.

Kejadian itu selang beberapa menit ketika aku menuju kantor. Bel masuk berbunyi.

Setelah semua muridku masuk kelas, aku siapkan buku catatan dan balpoin. Aku ingin mengetahui letak persoalan sebenarnya. Sejak pertama kali masuk kelas ini, aku sudah beberapa kali mendapat laporan. Aku ingin lebih mengetahui tentang Yoga. Kuberikan nomer HP untuk dicatat.

"Anak-anak, ibu tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Kalian harus saling membantu sesama teman, apalagi teman sekelas. Tadi Eka didorong Yoga karena tidak mau meminjamkan pensil. Ibu tidak ingin kejadian ini terulang lagi dan Eka juga kalau hendak berangkat sekolah, siapkan dulu peralatan sekolahnya, jangan sampai ketinggalan".

Kelasku hening sejenak. Tangis Eka sudah tak terdengar. Kupanggil Yoga dan Eka untuk bersalaman.

Sekarang Yoga datang terlambat. Kasihan anak sekecil itu sudah terpisah dari ayah dan ibunya. Ayah dan ibunya sudah berpisah. Dan sudah memiliki keluarga baru masing- masing.

Ada rasa haru di batinku, semoga kamu jadi anak yang kuat, Yoga. Yoga pun duduk dan aku pun meneruskan pembelajaranku saat itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Senang bisa membaca lagi karyamu. Nanti aku beri tip, agar tampilan nya lebih menarik, ya!

05 Feb
Balas

Htr nuhun,Pa Sopyan memang TOP

05 Feb

Terharu...

05 Feb
Balas

Terharu juga,cuma belum rapih tulisannya ya,mhn maaf baru belajar

05 Feb



search

New Post