Bisikan Hati

Malam telah menjelang, ditandai dengan gelap yang menyelimuti sekeliling alam raya. Cantika mulai memilih pakaian apa yang akan dikenakan untuk ke kantor esok hari. Walau hatinya sedang berbunga-bunga, tidak tergerak untuk menjatuhkan pilihan motif bunga juga pada bajunya yang akan dikenakan.

Setelah kegiatan pilah pilih berlangsung, akhirnya Cantika mendapatkan kemeja dan rok yang dipadu padankan karena memang bukan pakaian satu stel. Tas dan sepatu, telah disiapkan, diletakkan di satu tempat. Di tengah menyiapkan segalanya, bisikan halus yang tak diduga tiba-tiba terlintas. Apakah benar akan terjadi, begitu suara hatinya tanpa ada seorangpun yang bisa mendengarnya karena suara itu hanya di dalam hati, tidak memberontak untuk keluar.

Malam pun perlahan hendak beranjak pergi, berganti tugas rupanya dengan waktu yang namanya pagi. Pukul 04.30 alarm berbunyi dengan lantangnya, karena sudah disetel untuk berbunyi ketika waktunya sudah di angka itu. Akhirnya Cantika pun berangkat. Di tempat kerja yang sudah memberikan penghasilan bertahun-tahun lamanya. Kegiatan hari itu berjalan seperti biasa, tidak ada kejadian yang aneh, wajar dan biasa saja. Sampai tibalah waktunya pulang dan kekasih hatinya datang menjemput.

"Tika, kok baju kita sama?"

Begitulah kalimat pertama yang Anton lontarkan, saat mata mereka saling menatap karena sudah bertemu. Rupanya inilah jawaban bisikan hati Cantika semalam. Ketika hendak memilih pakaian, terbersit di hati dan pikirannya, akankan hari ini pakaian yang dikenakan kekasihnya sama dengannya juga hari ini. Rupanya ikatan batin mereka berdua sedang terjalin erat, ditandai dengan pilihan baju yang sama kali ini.

L73TA

18.26, Jumat 190321