Listia Rahayu

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Generasi Ulul Albab

 

 Manusia diberi oleh Allah sebuah akal dan fikiran,  dimana kedua anugerah ini tidak diberikan sekaligus kepada satu makhluk lainnya. Manusia sebagai dimensi makhluk yang sempurna harus mampu menggarap dirinya untuk terus bersyukur lebih dari bersyukurnya makhluk lain. Akal dan fikiran yang telah dicipta oleh Allah  khusus untuk manusia harus diaplikasikan dengan maksimal, tentunya untuk mencari dan menapaki siroth yang mustaqiim. Juga untuk bertadzabur tentang jagad raya ini. Sehingga akal fikiran kita menjadi tajam. Sebagai ibaroh, pisau yang selalu dipakai dan pisau yang dianggurkan, maka jelas lebih tajam pisau yang sering dipakai. Begitulah akal fikiran manusia. Allah menciptakan segala sesuatu, besar kecil, banyak sedikit, gelap terang, manis pahit, semua tanpa kebathilan. Seperti firmanNya dalam surat Ali Imron ayat 191

ربنا ما خلقت هاذا باطلا 

"Wahai Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan ini dengan bathil"

 Maksudnya ialah, semua yang telah ada di dalam kehidupan ini telah di desain oleh Allah memiliki faidah masing-masing. Oleh karena itu maka, manusia yang mempunyai fikiran harus mampu untuk mengelola fikirannya agar dapat menjadikan apapun yang diciptakan olehNya sebagai bahan tadzabur. Bahkan pergantian siang dan malam adalah sumber ilmu bagi manusia-manusia yang ulul albab. Dengan Allah menjadikan bumi gelap yang disebut malam dan saat bumi terang yang disebut siang ini, maka munculah ilmu geografi. Dengan Allah menggerak kan bintang-bintang maka muncullah ilmu astronomi. Dengan Allah merubah cuaca cerah menjadi berkabut maka muncullah ilmu antropologi dan masih banyak lagi. Seperti inilah peran manusia yang dianugerahi fikiran. Lebih-lebih generasi islam seharusnya lebih mampu untuk menyerap tanda-tanda kebesaranNya.

ان في خلق السموات و الرض و اختلاف اليل و النهار لاية لاول الالباب

Di setiap detik dalam hidup kita ini adalah ilmu. Bagi siapa?  bagi orang-orang yang mau berfikir. Kita tekadkan diri menjadi generasi ulul albab. Siapa generasi ulul albab ini? Yakni generasi yang selalu mengingat Allah dalam setiap hal (tingkah) dan  seorang cendekiawan, generasi yang senantiasa bertafakur tentang penciptaan lagit bumi, generasi yang mau dan bersungguh sungguh dalam menggali ayat-ayat Allah dan tanda-tanda keagungan ciptaanNya sebagai sumber ilmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post