LISTYOWATI

Kuliah selesai 1993 langsung hijrah dari Solo Raya ke Rangkasbitung untuk mengabdikan diri sebagai guru....

Selengkapnya
Navigasi Web
Bukan Maksudku
Bukan Maksudku

Bukan Maksudku

#menulisharike-106

#MediaGuruIndonesia

#gurusiana

Bukan Maksudku

Karya: Dra. Listyowati

Bu Anggi mendekat ke meja pak Pras, obat yang tadi kelihatan masih utuh, ternyata ada bekas sobekan, tapi obat masih ada di dalamnya, air putih pun masih utuh di gelasnya. Sepertinya obat itu mau diminumnya tapi engga jadi.

“Ternyata aku sudah berburuk sangka sama dia,” bu Anggi bicara dalam hati.

Perasaan kecewa pun mulai terkikis tinggal kekhawatiran yang kian membuncah, tas yang biasa tidak pernah pisah di pundaknya di saat dia bepergian, kali ini masih tergeletak di atas mejanya. Seakan-akan memberikan pertanda telah terjadi sesuatu pada pak Pras. Ruang guru yang hening pun membuat bu Anggi bingung mau bertanya kepada siapa. Bu Anggi mengambil tas pak Pras sambil memasukkan obat ke dalamnya. Dia langkahkan kaki dengan gontai mewakili hatinya yang galaunya sudah tingkat dewa. Hanya satu yang bisa menjawab segala gundahnya, rekannya yang di ruang TU. Terdengar masih ada orang yang sedang ngobrol di ruang itu, pasti ada yang tahu kemana pak Pras.

“Bu Anggi,” panggil neng Ira

Neng Ira salah satu staff TU memanggil bu Anggi padahal bu Anggi belum masuk ke ruangan. Neng Ira hafal dengan suara langkah kaki bu Anggi.

“Ibu, ditelepon engga diangkat, WA engga dibuka-buka, Pak Pras, Bu….”

Bu Anggi langsung buka HP-nya yang memang dari tadi engga dibukanya, karena sibuk dengan perasaannya kehilangan pak Pras yang entah kemana apalagi pak Pras dalam keadaan sakit, ditambah lagi ternyata HP masih silent. Sekian WA dan telepon terabaikan.

“Deuh kenapa sih aku, kok khawatir banget sama dia,” gumam bu Anggi

“Bu…!” panggil neng Ira

“ Eh….iya Neng,” jawab bu Anggi kaget.

“Pak Pras tadi pingsan, keringat dingin mengucur, sampai basah bajunya, lihat keadaannya seperti itu langsung dibawa ke rumah sakit diantar pak Adi, naik mobilnya Bapak Kepala Sekolah, “ lapor neng Ira dengan lengkap.

“O..tadi pagi ngeluh badannya meriang seperti mau flu kok tiba-tiba keringat dingin, pasti asam lambungnya kambuh neng,” jawa bu Anggi

Tetiba terdengar suara mobil masuk ke halaman sekolah. Naluri bu Anggi, itu mobil Bapak Kepala Sekolah. Segera bu Anggi keluar ingin cepat tahu keadaan pak Pras. Melihat pak Pras engga kelihatan keluar mobil, bu Anggi menduga pasti dirawat.

“Gimana Bapak, keadaan pak Pras?”

”Selain asam lambungnya kambuh, dia juga butuh istirahat, aktivitas yang begitu padat tidak sebanding dengan asupan yang dibutuhkan , yang akhirnya tubuh menuntut haknya,” jelas Bapak panjang lebar.

“Dirawat ya Pak?” tanya bu Anggi menegaskan.

“Iya, kata dokter seperti itu, harus istirahat total agar cepat pulih.”

Bu Anggi bingung, pandemi seperti ini membuat dia tidak berdaya kalau ke rumah sakit, dan dari pihak rumah sakit pun tidak memperbolehkan menjenguk pasien yang sakit. Sementara tas pak Pras masih di tangannya. Dia mencoba untuk vcall ke pak Pras agar lebih tenang hatinya.

Melihat wajah pak Pras yang begitu pucat spontan bu Anggi menasehati layaknya seorang dokter yang berhadapan dengan pasien yang sedang konsultasi.

“Makanya Pras harus sayang sama diri sendiri, jangan hanya kerja dan kerja , badan sendiri engga diperhatiin. Makan seingatnya, istirahat kurang yang sudah deh, kalau kaya gini baru kan terasa.”

Bu Anggi kalau sudah lihat pak Pras seperti itu lupa bahwa dia itu hanya rekan kerjanya, nasihat yang tak berjeda hanya membuat pak Pras senyum tanpa daya. Dibalik sakitnya dia masih merasakan bahagia karena ada yang memperhatikannya.

“Iya Bu dokter Anggi yang cerewet, nanti engga akan begini lagi, kan sudah ada yang rajin bawain makan,” jawab pak Pras sambil tersenyum.

“Widiiih…maunya, siapa lagi juga yang mau bawain,”jawab bu Anggi,

‘Eh Pras, ini tasmu ada di aku terus gimana, maaf ya aku engga berani nengok, Bapak juga Cuma nganter sampai UGD langsung pulang lagi ya.”

“Iya pak Adi yang meminta beliau duluan pulang, ini masih ada Pak Adi nungguin sama adikku datang.”

“Terus tasnya gimana..?”

“Tolong anterin ke rumah ya, kasihkan ke ibu, di tas ada uang untung belanja sehari-hari yang belum aku berikan ke ibu.”

“Okeylah, demi kamu yang lagi sakit aku nanti ke rumahmu.”

“Terima kasih ya,maaf merepotkanmu,” jawab pak Pras dengan suara pelan tak bertenaga.

Dengan berbekal alamat yang diberikan oleh pak Pras tidak sulit bagi bu Anggi untuk menemukan rumah pak Pras. Disambut oleh perempuan yang telah memasuki usia senja, Bu Anggi menyampaikan maksud kedatangannya yang disambut dengan ramah oleh ibunya pak Pras. Di wajah perempuan yang masih kelihatan cantik di usia senjanya itu, tampak binar bahagia bertemu dengan bu Anggi, meski tampak gurat kesedihan yang tidak bisa disembunyikan karena pahlawan keluarganya terbaring sakit. Di hati ibu pak Pras berharap sekali pak Pras cepat sembuh dan ingin segera terjawab rasa penasarannya.

“Siapa dia Pras, gadis cantik dan baik hati yang telah berkunjung ke rumah kita,” tanya ibunya pak Pras meskipun masih tersimpan di hati

Rangkasbitung, 6 Februari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpen Bukan Maksudku, keren. Siapa dia Pras, gadis cantik itu. Kita juga pengin tahu

06 Feb
Balas

Bunda he he...ga ada pilihan cerbung jadi dimasukin k cerpen, sebetulnya masuk jenis mana ya Bun? Salam sehat dan sukses selalu. Ditunggu pencerahannya. Terima kasih

06 Feb

Bikin penasaran aja ceritanya

06 Feb
Balas

Iya Bu...Terima kasih sudah berkunjung, SMG sehat dan sukses selalu

07 Feb

Cerpennya mantul bunda. Sukses slalu

07 Feb
Balas



search

New Post