LISTYOWATI

Kuliah selesai 1993 langsung hijrah dari Solo Raya ke Rangkasbitung untuk mengabdikan diri sebagai guru....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tamparan Lembut
Tamparan Lembut

Tamparan Lembut

#menulisharike-109

#MediaGuruIndonesia

#gurusiana

Tamparan Lembut

Karya: Dra. Listyowati

Kata- kata yang mengena di hati tidak akan terlupakan sepanjang hayat, entah itu keluar dari lisan siapa pun itu, orang yang lebih berumur atau pun yang lebih muda dari kita. Walaupun sudah lama masih terngiang-ngiang di telinga dan melekat erat di ingatan.

Kurang lebih enam tahun yang lalu saat mengantarkan anak gadis mengikuti test masuk di perguruan tinggi, tepatnya di IAIN. Keinginan mulianya untuk menjadi guru Pendidikan Agama Islam, disambut dengan baik oleh kami, orang tuanya. Pelaksanaan test bertepatan dengan bulan puasa, tak tega rasanya membiarkan anak berjuang sendirian, apalagi test dilaksanakan pagi hari, yang mengharuskkan kami berangkat habis Subuh, karena jarak tempuh dari rumah sekitar satu jam setengah kalau ditempuh dengan kendaraan umum dan jam segitu kendaraannya belum mulai beroperasi. Bapaknya memutuskan untuk mengantarkan kami berdua, pulangnya baru naik kendaraan umum.

Menunggu memang pekerjaan yang membosankan, selain mengantuk juga jenuh kalau tidak ada teman berbincang. Alhamdulillah di saat menikmati kesendirian duduk di sampingku seorang gadis cantik berjilbab syar’i. Dia juga baru lulus SMA. Tidak mengikuti test karena dia sudah lulus masuk melalui jalur tanpa test. Gadis cantik berjilbab syar’i itu sedang mengantarkan test temannya yang sedang berjuang bersama anak gadisku. Perbincangan pun mengalir begitu saja, Bersyukurnya mendapat teman ngobrol seperti dia. Obrolan yang berbobot dan sarat makna.

“Sekarang berjuang mencari tempat kuliah dengan jurusan sesuai yang diminati ya Nenk,” kataku melanjutkan percakapan.

“Iya , Ibu…” jawabnya singkat sambil tersenyum

“Nanti kalau sudah lulus gantian deh berjuang mencari pekerjaan,”

“Enggak Ibu, bukan mencari pekerjaan, tapi mencari ridho Allah, kalau Allah ridho pekerjaan juga akan mengikuti itu kata Pak Ustadz saya di pesantren,” ucapnya dengan lembut.

Jawabannya sungguh membuat diri tertampar, rasa malu nerayapi hati ini. Deuh…jawabannya sungguh menyejukkan dan memberikan pencerahan. Baru memulai tahap awal prosesnya juga belum dijalankan, pikiran ini sudah melambung tinggi memikirkan pekerjaan untuk anak gadis tercinta.Tak terasa dengan obrolan yang menenangkan hati, anak gadis pun selesai sudah mengikuti testnya. Kami menyudahi perbincangan.

Rangkasbitung, 9 Februari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Msntap tulisannya. Menginspirasi. Selamat bj Listyowati

09 Feb
Balas

Terima kasih Bu Ida

10 Feb

Tulisan inspiratif. Keren. Yg pasti ridho Allah atas segala nasib manusia ya bund.

10 Feb
Balas

Terima kasih apresiasi Bu

10 Feb

Terima kasih admin

09 Feb
Balas

Terima kasih admin

09 Feb
Balas

Mantap bun. Sukses selalu

09 Feb
Balas

Terima kasih Bunda, salam sehat dan sukses selalu

09 Feb

Perjuangan, kasih sayang orang tua untuk buah hati takkan pernah berakhir sampai Allah memanggil pulang. Keren.

09 Feb
Balas

Terima kasih apresiasinya, salam literasi

09 Feb



search

New Post