APA SIH PENTINGNYA MENULIS?

Oleh: Lisza Megasari

(Tantangan Hari 1 #TantanganGurusiana)

Menulis itu menyampaikan isi hati..

Saat gundah-gulana, saat masalah menimpa, saat kau ingin bercerita, menulis bisa menjadi sarana. Bercerita dengan teman akan meringankan, namun kau harus pula menanggung risiko cerita itu akan tersebar kemana-mana. Bercerita dengan kolega juga meringankan, namun kau perlu menanggung risiko kau akan dinilai dengan standar yang tidak kau suka. Bercerita kepada Tuhan memang sangat melegakan, tak ada risiko, Dia pasti mendengarkan. Namun, terkadang kau butuh mereka yang membuat hatimu itu terganjal tahu apa yang kau rasakan. Kau tak berani memaki mereka secara langsung, tapi hati ini menggelegak. Cukup tuliskan apa yang kau rasakan, bisa dengan kalimat lugas dan jelas dengan nama haters sesuai KTP. Tapi kalau kau takut akan dilaporkan pencemaran nama baik, bisa kau samarkan namanya, lalu kau bungkus cerita lewat cerpen, puisi bahkan novel. Kau bisa membalasnya dengan manis tanpa kehilangan sisi kemanusiaanmu..

Menulis itu menyampaikan isi kepala..

Kau punya keresahan. Kau punya sesuatu yang dipikirkan. Dengan kompetensimu, kau tahu apa akar masalahnya. Kau sekali-sekali meneriakkannya, tapi tak banyak yang mendengar. Padahal kau yakin kau punya solusi. Tuliskanlah, teman. Sampaikan ide-ide brilian di kepalamu. Seringkali pena lebih ampuh daripada lidah. Biarkan mereka tak setuju dengan idemu. Daripada bersitegang urat leher untuk masalah pro kontra yang gak berujung, tuliskan saja. Biarkan tulisanmu mewakilimu mendebat mereka. Saksikan kekuatannya..

Menulis itu mengabadikan namamu..

Kau bukan siapa-siapa. Hanya kamu. Bukan politikus ternama, artis Korea, atau pengusaha dengan omzet berjuta-juta (dalam dollar tentunya). Kau bisa memilih mati tanpa meninggalkan apapun. Tapi kau bisa memilih mati dengan meninggalkan bukumu. Terserah apakah buku itu memenangi award atau tidak, apakah best seller dunia, best seller nasional atau hanya best seller lokal karena kau cetak 5 lalu terjual semua. Selama bukumu tercetak, namamu terukir indah di sampul depannya, itu berarti kau sudah menulis sejarah. Paling tidak sejarah kehidupanmu. Bukankah itu luar biasa?

Menulis itu lebih memengaruhi..

Ada dua orang bertengkar. Kata-kata yang buruk dapat membuat mereka saling bunuh. Sedangkan kata-kata yang baik dapat membuat mereka saling merangkul. Ada seseorang yang merasa dirinya tak berguna. Kata-kata yang buruk dapat membuatnya makin terpuruk. Kata-kata yang baik akan membuatnya mencoba yang terbaik. Ada seseorang yang sedang merasa hampa. Kata-kata yang buruk dapat membuatnya merasa lebih hampa. Kata-kata yang baik akan membuatnya menjadi lebih baik. Kekuatan kata sangat luar biasa. Ia bisa memengaruhi dan mengguncang dunia. Bila kau ucapkan kata-kata yang berpengaruh pada orang di depanmu, kata itu akan memengaruhi satu orang. Dan bila kau tuliskan kata-kata luar biasa itu, ia akan memengaruhi tak hanya orang di depanmu, tapi lebih banyak lagi.

Menulislah karena menulis itu berbagi..

Bagikanlah apa yang kau rasakan.

Bagikanlah apa yang kau pikirkan.

Bagikan tanpa peduli apakah itu akan mengabadikan namamu atau tidak, apakah itu akan memengaruhi atau tidak.

Bagikanlah apa yang membuatmu merasa lebih bahagia..

Ada kebahagiaan, bagilah lewat tulisan, maka kebahagiaan itu akan menyebar. Ada kesedihan, bagilah lewat tulisan, maka kesedihan itu akan menjadi lebih ringan. Menulislah bukan semata-semata karena kau ingin terkenal. Menulislah bukan semata-mata karena kau ingin kaya raya. Atau semata-mata agar terlihat keren. Sah saja bila ingin terkenal, kaya raya, dan terlihat keren, namun bahagia akan lebih melapangkan dadamu dan membuat hidupmu terasa lebih bermakna. Menulislah karena kau ingin bahagia, teman. Menulislah..