BELAJAR DARI DRAMA KOREA Bagian 1 (Sebuah Coretan LISZA MEGASARI)
BELAJAR DARI DRAMA KOREA Bagian 1
(Sebuah Coretan LISZA MEGASARI)
Tantangan Hari Kedelapan (8)
#TantanganGurusiana
Mungkin bagi sebagian orang, gak penting rasanya bagi emak-emak nonton drama Korea (drakor) malam-malam sebelum tidur. Ngapainlah melototin hp sambil senyum-senyum sendiri ngeliat romansa orang Korea di drakor itu. Sah saja sih kalau menganggapnya gak penting. Indonesia masih negara yang warganya bebas berpendapat selama gak melanggar hukum kok.
Nah.. berarti sah juga dong kalau sebaliknya ada emak-emak yang menganggap nonton drakor itu adalah hal yang amat penting. Selama tombol cook di rice cooker terpencet lalu gak lama jadi nasi goreng ikan teri telur, baju di mesin cuci udah spin pengeringan dan ready untuk dijemur, anak-anak udah makan malam, sholat isya, baca Quran dan ngerjain PR lalu akhirnya bobok manis, suami tercintah dah dibuatin kopi agar matanya melek ngetik kerjaan di laptop, maka saatnya emak nonton drakor dengan tenang dan bahagia di tengah malam.
Ada beraneka jenis drakor. Seperti genre seluruh film pada umumnya, ada genre drama romantis, ada genre thriller, horor, komedi, medis, fiksi, ada juga yang serius.
Yang paling seru pastinya genre drama romantis. Menurutku, inilah yang paling laku di pasaran. Apalagi bila dilakoni oleh aktris cantik dan aktor tampan memukau. Apakah mereka operasi plastik atau tidak, tak dipedulikan oleh para pencinta drakor. Yang penting, adegan percintaannya bikin deg-degan.
Aku dulu sempat menganggap bahwa menonton drakor adalah hal yang gak terlalu penting. Aku pecinta film dan miniseri Hollywood. Hollywood keren menurutku. Jalan ceritanya penuh pertimbangan dan sangat logis. Aktor dan aktris tidak jual tampang, tapi kualitas akting yang super keren. Konflik, walau di film genre fiksi sekalipun, tetap berjalan masuk akal. Lalu klimaks film mengagetkan, dan akhir cerita tak tertebak.
Sampai suatu hari, aku kepincut salah satu miniseri Hollywood bergenre medis yang bercerita tentang seorang penyandang autis yang berhasil menjadi dokter bedah. Episode pertama miniseri itu benar-benar luar biasa. Opening yang wow. Dijamin buat rating naik. Ternyata skenario miniseri Hollywood itu dibeli dari sebuah drakor dengan ide cerita yang persis sama, yaitu seorang penyandang autis menjadi dokter bedah.
Sebagai pecinta Hollywood, aku menganggap pasti hanya ide cerita yang dibeli. Tapi betapa terkejutnya aku, ternyata khusus episode satu, miniseri Hollywood itu benar-benar mirip dengan episode satu drakor asalnya.
Walaupun ini hanya urusan nonton film, tapi seperti pendapat Pramoedya Ananta Toer, aku harus adil sejak dalam pikiran, maka ku tonton miniseri Hollywood dan ku tonton juga drakornya sampai episode akhir. Dan.. akal sehat ini ditaklukkan, saudara-saudara. Drakor juga digarap dengan sangat profesional oleh para cineas Korea, seperti halnya Hollywood.
Sejak itulah, petualangan menonton drakor dimulai. Dari satu judul menuju judul kedua, ketiga, hingga belasan dan menuju puluhan. Dari mulai drakor tahun lama, hingga drakor on-going yang masih tayang di Korea sono. Perlahan tapi pasti, pengalaman ber-drakor ria mengubah cara pandangku terhadap industri musik dan film Korea Selatan, yang selama ini kuanggap hanya menjual tampilan tampan, cantik dan seksi.
Jadi, tulisan ini tentang apa sih?
Tulisan ini adalah bagian awal dari cerita-cerita bagus drakor yang ingin kutuliskan. Tentang drakor yang bicara tentang kehidupan dan nilai luhur. Yang berani mempertanyakan moralitas dan bias pendapat. Yang menggugah rasa. Yang mengalirkan air mata.
Baiklah, yuk kita mulai ceritanya..
(bersambung)
*****
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ha ha , kk dah duluan kepincut dengan drakor Ga, apalagi cerita kerajaannya, suksses terus ya Ga
Ternyata bukan hanya cerita kerajaan yang keren kak. Cerita kekinian pun ada yang luar biasa hikmahnya. Drakor serius seperti Sky Castle, lalu Doctor Romantic 1 dan 2, juga Miss Hammurabi, juara kak. Coba deh kak. Hatihari ketagihan.. :)
Apa pun sah saja Bund dilakukan sepanjang tidak melanggar aturan. Sesuatu bisa baik dan buruk tergantung manusianya. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Ya bun. Sukses selalu juga untuk bunda :)