FILOSOFI BOLA MEMBAL

(Sebuah Coretan LISZA MEGASARI)

Bila bola dilemparkan tegak lurus ke dinding, bisa dipastikan bola akan membal kembali kepada yang melemparnya. Semakin cepat kau melempar, semakin cepat pula bola itu kembali padamu. Semakin kuat kau melempar, semakin kuat pula ia kan kembali padamu.

Begitulah kira-kira perumpamaan dari petuah dan/ atau nasihat. Apapun kalimat yang kau nasihatkan pada orang lain, ia akan seperti bola membal yang kembali padamu. Apakah kalimat nasihat itu sudah kau terapkan pada dirimu? Apakah kalimat petuah itu sudah kau laksanakan sebelum kau cakapkan? Apakah kau menjadi teladan dari apa yang kau ucapkan? Contoh nyata dari teori yang kau sebutkan?

Ada yang mengatakan, perbuatan lebih tajam daripada ucapan. Perbuatan lebih berbekas daripada sekedar kata-kata yang diuntai dengan indah.

Selalu ingat, duhai kawan. Tidak melakukan apa yang kau anjurkan benar-benar membuat bola itu membal ke wajahmu. Menamparnya hingga merah membekas. Sakit, perih, dan seringkali akan merontokkan gigimu. Ingat itu.

Untukku juga..

*****

#TantanganGurusiana 7