INI TEMAN (Sebuah Puisi LISZA MEGASARI)
INI TEMAN
(Sebuah Puisi LISZA MEGASARI)
Tantangan Hari 22
#TantanganGurusiana
Dia terlihat agung
Perkasa dalam balutan jubah permata
Sedang aku, agung dalam balutan busana sutra, lihatku
Perkasakah?
Suaranya menggelegar
Bijak dalam setiap tutur kata
Arif terasa pesonanya
Sedang aku, aku merintih, rasaku
Kelu walau terasa gigi beradu
Aura keabadian menyerebak di sisinya
Megah bersulam tawa renyah
Menampakkan gigi yang bukan terbuat dari emas, tapi gading langka
Aku mundur terkagum
Hati berdebar
Bertanya apakah semua nyata
Lalu diam..
Ku dengar diriku berkata
Diam saja, mundur tak terlihat, lalu pergi ke ujung sana
Aman, rapat, tepat
Ada satu lagi bicara
Diam saja, maju tak terlihat, lalu pergi ke ujung sebelah lagi
Resah, berjarak, cermat
Pilih mana?
Andai bisa ku pilih
Inginnya berlari
Jauh dari tatapan
Tapi mengapa ku malah menuju
Tatapan dingin yang ternyata tak beku
Kompetisi tak berakhir
Hanya sakti tanpa arti
Usang di atas panggung tak berpondasi
Kolaborasi menekan hati
Namun mandraguna dengan mengerti
Kokoh menjadi
Pondasi kuat di tiap tepi
Ulurkan tangan
Bila tak terulur mengulur, gapai saja tangannya
Tak ada yang beku
Mungkin dingin di awal saja
*****
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantul Ga, sukses ya
Makasih banyak kak :)