Lisza Megasari

Guru di SLB Negeri Binjai, Sumatra Utara. Sudah menjadi guru SLB sejak 2006 dan menikmati pekerjaan ini sampai sekarang. Ibu dua anak ini pernah dipercaya mewa...

Selengkapnya
Navigasi Web

MERDEKA BELAJAR

3 DIMENSI MERDEKA BELAJAR

(Catatan Sosialisasi Merdeka Belajar KGB Binjai di Sekolah Methodist Binjai dan Sekolah Al Fityah Binjai)

Pada Kamis 5 Maret 2020 yang lalu, Komunitas Guru Belajar (KGB) Binjai bekerjasama dengan Sekolah Methodist Binjai mengadakan Temu Pendidik Sekolah (TPS) ke-17 dengan tema Nonton Bareng (Nobar) dan Sosialisasi #MerdekaBelajar. Sosialisasi diadakan dalam dua sesi. Sesi 1 untuk guru SD pada pukul 10.30 – 12.00 WIB dan Sesi 2 untuk guru SMP & SMA pada pukul 13.00 – 14.30 WIB.

Lalu selang dua hari kemudian yaitu pada Sabtu 7 Maret 2020, KGB Binjai berkesempatan mengunjungi Sekolah Al Fityah Binjai. Saat itu, dihelat Temu Pendidik Sekolah (TPS) ke-18 dengan tema yang sama dengan Sekolah Methodist, yaitu Nonton Bareng (Nobar) dan Sosialisasi #MerdekaBelajar. Hanya satu sesi, namun dihadiri semua guru Al Fityah mulai dari guru TK, SD, SMP hingga SMA.

Sekolah Methodist dan Al Fityah Binjai, keduanya termasuk sekolah swasta terbesar di Kota Binjai. Dengan predikat tersebut, adalah sebuah kehormatan bagi KGB Binjai ketika diberikan kesempatan untuk melakukan sosialisasi di kedua sekolah itu. Kami berkesempatan menyaksikan ketika siswa-siswa Methodist berbaris rapi sebelum masuk ke dalam kelas. Seluruh siswa melakukan baris berbaris dengan rapi dan disiplin. Atmosfer dan suasana sebuah sekolah disiplin amat terasa.

Dalam diskusi pun terasa kedisiplinan itu. Seluruh guru terlihat hadir mengikuti sosialisasi, berseragam rapi dan masuk ke dalam aula tepat waktu. Aku menikmati suasana forum yang hikmat dan tertata rapi itu. Dan benar seperti dugaan, kami bertemu dengan para guru yang amat kaya akan pengalaman mengajar dan punya dedikasi yang baik dalam mendidik selama ini.

Di awal sosialisasi, seperti halnya mayoritas sosialisasi merdeka belajar lainnya, mayoritas guru menekankan bahwa kemerdekaan belajar adalah cara yang penuh inovasi, kreatif dan menyenangkan dalam mengajar. Namun, sebenarnya selain merdeka dalam menentukan cara mengajar, guru juga sebaiknya merdeka dalam menentukan tujuan (sebelum menentukan cara) dan merdeka dalam melakukan refleksi (sesudah melaksanakan cara). Inovasi adalah hal yang amat baik bagi pengembangan belajar siswa. Kreatifitas merupakan hal yang bisa menghidupkan kelas. Menyenangkan menjadi bekal awal menarik minat siswa. Ketiganya baik dan akan menjadi lebih baik bila diberikan sentuhan makna, yaitu ketika sebelum masuk ke ruang kelas, bahkan sebelum merencanakan pembelajaran, guru perlu mempertanyakan pertanyaan mendasar. “Mengapa aku menjadi guru? Apa yang ingin ku tuju? Apakah agar siswa bisa menjawab soal ujian dengan benar? Apakah agar siswa mendapatkan nilai yang tinggi? Atau apa?”

Setiap guru pastilah pernah melewati masa menjadi siswa. Setiap guru pasti memiliki guru. Guru yang manakah yang menjadi favorit sang guru? Guru yang manakah yang menjadi inspirasi sang guru? Guru yang manakah yang memberikan luka? Guru yang manakah yang membuat sang guru risih hanya dengan menyebut namanya? Lalu, saat ini, seperti apakah sang guru di hadapan siswa-siswa nya? Menginspirasi? Atau membuat risih?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post