MUTIARA DAN KERIKIL Sebuah Cerpen LISZA MEGASARI
MUTIARA DAN KERIKIL
(Sebuah Cerpen - LISZA MEGASARI)
Tantangan Hari 5 #TantanganGurusiana
Ada mutiara putih yang diletakkan di atas kursi taman itu. Pemiliknya sang nelayan baru saja mengambilnya dari laut tadi pagi.
Tidak ada niatan mencari mutiara. Kerang tempat mutiara itu menginap yang ikut terjaring di jaring ikan sang nelayan.
Karena tanpa persiapan, sang nelayan hanya meletakkan mutiara itu di handuk kecil yang biasa dia bawa setiap kali berlayar. Dan kali ini, dia ingin beristirahat dari lelahnya mengangkat jaring ikan, sebelum pulang menemui anak istri. Dipilihnya kursi taman sederhana itu. Handuk diletakkan di atasnya.
Mutiara itu berwarna abu-abu. Terlihat kotor karena memang belum dipoles. Namun bila diamati lebih dalam, ianya tetap terlihat memesona di handuk berpeluh itu.
Semenit, dua menit, sepuluh menit, dan sudah saatnya kembali berjalan. Sang nelayan mengambil handuk dan mengelapkannya ke dahinya.
Mutiara abu-abu terjatuh.
Sang nelayan tak menyadarinya dan berlalu begitu saja.
Mutiara kini berada di atas tanah. Berbagi tempat dengan banyak batu kerikil. Sulit sekali membedakan mutiara abu-abu kotor itu dengan kerikil, kawan. Sangat sulit.
Apakah mutiara menjerit?
Apakah mutiara mengeluh?
Ya, sempat ada jeritan dalam hati, sempat ada keluhan dalam kata. Namun nelayan sudah pergi. Dia bisa kembali, bisa juga tak kembali.
Mutiara tahu tak ada gunanya menjerit dan mengeluh. Dia hanya perlu memperbaiki caranya memandang kondisi ini.
Walau mutiara berbagi tempat dengan kerikil, mutiara tetaplah mutiara. Tak perlu membuktikan ke"mutiara"annya. Ia hanya perlu menunggu. Menunggu untuk ditemukan..
Oh, mentari..
Kesinikan sinarmu agar ku pantulkan ke mata seorang yang jeli. Seorang yang mengenal keberhargaan. Seorang yang mengenal ke"mutiara"an. Bukan seorang (atau malah banyak orang) yang hanya berjalan menginjak mutiara dan kerikil..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar