RUTINITAS BIASA

(Sebuah Coretan LISZA MEGASARI)

Ini hanya rutinitas harian biasa yang terjadi di ruang kelas di Indonesia, bahkan mungkin dunia. Yaitu rutinitas guru yang selalu bertanya di setiap pagi, "Hari apa hari ini?", "Tanggal berapa hari ini?" Lalu siswa akan menjawab, "Ini hari Senin, bu. Tanggal sekian"

Tidak terlalu wah.

Biasa saja. Hanya hari, hanya tanggal. Tidak HOTS, tidak mendalam. No big deal. Gak greget dijadikan latar belakang penelitian, terutama bila akan diperlombakan 😉

Namun tahukah Anda bahwa bagi siswa tuli yang belum pernah mengikuti terapi wicara sebelum bersekolah, maka pertanyaan hari apa hari ini adalah pertanyaan yang berat? Pengalaman selama 13 tahun mengajar membuktikan hal ini. Memang berat, kawan.

Setiap pagi menanyakan hari, dan selalu dijawab dengan mata bulat tanpa suara. Hari itu abstrak, tak bisa disentuh, tak bisa ditunjukkan. Kamu bisa mengajarkan tentang meja dengan menunjukkan meja. Kamu bisa mengajarkan tentang hidung dengan menyentuh hidung. Nah, kalau hari bagaimana mengajarkannya?

Pernah ku lakukan dengan menyebutkan saja ini hari Senin, lalu menuliskannya di papantulis, biasanya di sudut paling kiri papan tulis. Siswa tinggal menulis, lalu kalau aku sedang rajin, ku ajarin cara membacanya. Atau biar lebih ringkas, yaa tak usah ditanyakan ke siswa, langsung saja ku tulis hari dan tanggal di papan tulis. Selesai masalah. Namun, ada dampak. Siswa tuliku lama sekali memahami hari. Bisa 2 bulan lebih, bahkan berbulan-bulan bila siswa itu mengalami ketunaan double.

Lalu bagaimana caranya?

*****

#TantanganGurusiana05