LITA SULISTYANINGTYAS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

ILMU GURU IGI TIDAK BOLEH MENGENDAP

ILMU DARI GURU IGI TAK BOLEH MENGENDAP

Menjadi guru di era teknologi yang makin maju memiliki tantangan yang cukup besar, di era ini guru dituntut menguasai teknologi agar proses pembelajarannya tidak lagi monoton dan membosankan. Siswa sudah banyak yang melek IT lebih baik dari gurunya, membutuhkan wadah yang tepat agar kemampuannya dapat terarah dan bermanfaat secara postif. Untuk itu guru penting meningkatkan kompetensinya dibidang ICT sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran agar menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, interaktif dan menarik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru menurut Undang-Undang No 14 tentang Guru dan Dosen adalah Kompetensi Profesional, disini guru dituntut untuk menguasai materi secara luas dan mendalam, yang mencakup materi kurikulum, mengembangkan TIK untuk komunikasi dan pengembangan diri. Agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut guru memerlukan wadah yang tepat agar dapat meningkatkan kompetensinya dibidang ICT ataupun bidang lainnya.

Banyak pelatihan-pelatihan yang dilakukan yang tujuannya untuk peningkatan kompetensi guru, tapi disini bersama IGI, pelatihan tidak hanya untuk diri sendiri tetapi bersedia untuk di tularkan atau diimbas ke guru-guru lainnya. Itu sebabnya guru-guru "cetakan" IGI berbeda dengan guru-guru lainnya. Umumnya guru lain selesai pelatihan tidak meneruskan ilmunya ke teman guru lainya, tidak ada tuntutan dalam arti berbagi atau mengimbaskan ilmunya ke teman guru lainnya, ikut pelatihan pun hanya sekedar ikut agar terlepas dari kewajibannya mengajar di kelas. Kegiatannya pun terkesan hanya formalitas saja, yang penting absen hadir, sekedar menghabiskan anggaran, selain itu guru yang hadir biasanya hanya itu-itu saja orangnya, akibatnya ilmu yang didapatnya "mengendap" di dalam diri dan fikirannya, rasa takut "tersaingi" pun tidak lepas dari penyebab mengendapnya ilmu yang diperolehnya. Di IGI, guru ditanamkan untuk saling berbagi agar tumbuh bersama " SHARING AND GROWING TOGETHER”, itu sebabnya ilmu dari para guru IGI tidak ada yang mengendap, tapi terus menerus di SHARING ke teman guru lainnya agar terus GROWING TOGETHER.

Salah satu kegiatan peningkatan kompetensi guru yang baru saja dilaksanakan pada hari pertama dari dua hari pelaksanaan adalah Training of Coach (TOC) Literasi Produktif Berbasis IT pada tanggal 24 dan 25 Desember 2016 berlokasi dibilangan Pulo Gebang bertempat di Balai Diklat Keagamaan Jakarta Kementerian Agama Republik Indonesia yang diselenggaran oleh IGI DKI bekerja sama dengan PT Samsung. Kenapa produktif ? Karena guru IGI dituntut terampil dan kompeten dalam IT, tidak hanya sekedar ikut pelatihan untuk mendapatkan sertifikat, tetapi juga mampu menghasilkan karya inovasi. Dalam kegiatan ini guru IGI dilatih untuk meningkatkan kompetensinya di bidang IT, selain itu juga guru IGI dilatih untuk menjadi seorang Coach agar dia mampu melatih guru lainnya yang ingin memiliki kompetensi dibidang IT dan bidang lainnya.

Selama kegiatan berlangsung pada hari pertama tampak antusias peserta yang tidak pernah lelah mengikutinya. Hal ini terlihat walaupun sudah larut malam para peserta tetap aktif mengikuti kegiatan tersebut. Sesi pembuatan komik membuat peserta berlomba-lomba, menghasilkan karyanya, padahal sesi ini tergolong sesi yang diletakkan pada jam yang cukup larut, tapi tidak lelah atau ngantuk dari para peserta. Sesi pembuatan labdpro tak kalah serunya, semua peserta antusias "mengorbankan" foto dirinya untuk menjadi model dari sampul majalah ternama dunia.

Inilah bedanya pelatihan guru IGI, tidak nampak lelah, tidak ada yang ngantuk, tidak ada yang merasa bosan, yang ada hanya antusias peserta untuk tuntas belajar menjadi lebih baik, tidak datang hanya sekedar sertifikat padahal kegiatan ini pun berbayar, harga yang pantas untuk kegiatan yang luar biasa, tapi keinginan menimba ilmu, membangun silaturahmi dengan guru-guru dari berbagai daerah dan berbagi dengan guru lainnya yang belum bisa bergabung dengan kegiatan IGI, membangun silaturahim dengan guru dari wilayah lain sebagai peserta kegiatan antara lain SumBar, SulSel, Tangerang Selatan, Lampung, Jawa Barat, Banten, Karawang dan DKI sebagai tuan rumah kegiatan.

Kehadiran Bapak Ketua Umum Muhammad Ramli Rahim (MRR) di tengah-tengah para peserta memberikan motivasi tersendiri. Gaya penyampaiannya yang lugas, tegas dan tepat sasaran menyemangati para peserta. Beberapa joke segar yang dilontarkannya disambut dengan riuh rendah para peserta yang beberapa diantaranya hanya bertemu melalui media sosial Facebook, WA, maupun Telegram. Ajang sesi foto-foto perwilayah pun tak ketinggaln, Pa Ketum layaknya selebrii berfoto ria bersama peserta secara bergantian dan bersama-sama. Semoga ke depan makin banyak guru yang menguasai IT dengan baik untuk meningkatkan kualitas dirinya, guru sebagai agen perubahan, melalui IGI mampu memberikan warna tersendiri dalam memajukan pendidikan. Para guru IGI teruslah SHARING AND GROWING TOGETHER.

Ditulis di dalam grab car, menuju rumah

Jakarta, 24 Desember 2016

Pukul : 23.00

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post