LITA SULISTYANINGTYAS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

"Mba, Ibunya ada ?"

Siang itu aku sedang bermain dengan si bungsu. Duduk di depan rumah, setelah selesai masak dan menyuapi si bungsu. Kira-kira pada waktu itu, usia si bungsu baru 1,5 tahun. Anak kedua ku ini memang sangat jauh berbeda dengan kakaknya. Terlahir dengan bobot 4,4 kg dan panjang 52 cm, membuat anakku lebih besar dari bayi lainnya di rumah bersalin Budi Lestari, Kalimalang Bekasi. Bukan hanya postur tubuh yang besar dan tinggi, anakku juga berkulit putih bersih dan berambut pirang. Berparas lebih ganteng dari kakaknya. Semua tetangga memanggilnya "bule". Ya benar, karena anakku lebih mirip anak orang bule, ketimbang aku yang butek.

Mengenakan daster dan kerudung bergo, serta tanpa make up adalah keadaan keseharian ku. Malas memang bermake up ria dihari libur. Lagi pula hari ini suami pergi kerja untuk urusan dinas di sekolahnya. Emak, yang merupakan asisten rumah tanggaku pun, pulang lebih awal karena ada acara keluarga. Anak pertamaku masih di sekolah. Yaahh hari itu aku hanya berdua saja dengan si bungsu. Siang yang terik, membuat aku betah di rumah, bermain bersama anak-anak. Di luar kulihat seorang pria menghentikan motornya di depan rumahku.

Dengan senyum yang manis dan sambil melongok kedalam rumahku, pria muda tersebut menyapa " Siang mba, Ibu ada?" Aku tengak tengok. Perasaan aku sendirian, koq dia tanya kesiapa ya ? "Mas ngomong sama aku?" Tanyaku bingung. "Iya mba. Ibunya ada?" Dia balik tanya. Lalu aku jawab "Oohh... ibu belum pulang kerja. Ada apa ya Mas?" Lalu pria tersebut, yang ternyata sedang survey rumahku, mengeluarkan beberapa berkas. Menerangkan kalau dirinya sedang mensurvey rumah karena suamiku memesan motor matic 125 cc.

Pria tersebut melanjutkan pertanyaannya "Maaf mba, ibu kerja dimana?" " Jakarta" jawabku singkat. "PNS ya mba, ibunya" " iya" jawabku lagi. Setelah selesai mengajukan beberapa pertanyaan yang dibutuhkan, dan menyeruput sirup yang kubuatkan, pria tersebut berpamitan pulang. Dia berpesan agar suami saya besok datang ke kantor deale motor di Tambun, Bekasi. Akupun berkata akan menyampaikan ke suamiku yang aku sebut "Bapak."

Esok pagi sekitar pukul sepuluh pagi, aku dan suami pergi ke dealer motor tersebut. Dengan menggunakan gamis bermotif bunga kecil warna warni dan bergo merah panjang dan ber-make up- ria tentunya, aku memasuki kantor tersebut. Kemudian suamiku mengenalkan mba petugas dealer yang kemarin sudah ditemuinya. Entah apa yang membuat aku ingin sekali menoleh ke arah kiri. Seorang pria berdiri disampingku menghampiri, lalu berkata "ini... bukannya mba yang kemarin yaa ?" Terus saja dia memandangin ku dengan tatapan bingung, lalu katanya lagi "ya Allah ibu, maaf yaa, kemarin itu.. Maaf ya bu.. Ya Allah.." Pria tersebut tersipu malu. Lalu suamiku bilang, "Iya mas, ini istri saya, yang mas temui kemaren waktu survey." Kalau siang hari libur, istri saya memang sendirian, hanya sama si kecil saja." Lanjut suamiku sambil tersenyum. "Makanya waktu mas bilang cuma ketemu pembantu saya saja, ibunya (istri) ga ada, saya ketawa doang. Karena yang mas ajak ngomong itu istri saya." Jelas suami saya. Setelah meminta maaf berkali kali pria tersebut pergi, melanjutkan pekerjaannya.

Dan kami pun meneruskan transaksi pembelian motor matic tersebut yang akhirnya diantar disore hari.

Duuuhh nasib yaa, karena males berdandan dan si bungsu yang tampilannya seperti anak bule, sampai dikira asisten rumah tangga. Tapi sampai sekarang tetap saja ga pernah dandan alias ber make up ria kalau di rumah. Ya polos-polos saja. Hehehhehe melongok kedalam rumahku, pria muda tersebut menyapa " Siang mba, Ibu ada?" Aku tengak tengok. Perasaan aku sendirian, koq dia tanya kesiapa ya ? "Mas ngomong sama aku?" Tanyaku bingung. "Iya mba. Ibunya ada?" Dia balik tanya. Lalu aku jawab "Oohh... ibu belum pulang kerja. Ada apa ya Mas?" Lalu pria tersebut, yang ternyata sedang survey rumahku, mengeluarkan beberapa berkas. Menerangkan kalau dirinya sedang mensurvey rumah karena suamiku memesan motor matic 125 cc.

Pria tersebut melanjutkan pertanyaannya "Maaf mba, ibu kerja dimana?" " Jakarta" jawabku singkat. "PNS ya mba, ibunya" " iya" jawabku lagi. Setelah selesai mengajukan beberapa pertanyaan yang dibutuhkan, dan menyeruput sirup yang kubuatkan, pria tersebut berpamitan pulang. Dia berpesan agar suami saya besok datang ke kantor deale motor di Tambun, Bekasi. Akupun berkata akan menyampaikan ke suamiku yang aku sebut "Bapak."

Esok pagi sekitar pukul sepuluh pagi, aku dan suami pergi ke dealer motor tersebut. Dengan menggunakan gamis bermotif bunga kecil warna warni dan bergo merah panjang dan ber-make up- ria tentunya, aku memasuki kantor tersebut. Kemudian suamiku mengenalkan mba petugas dealer yang kemarin sudah ditemuinya. Entah apa yang membuat aku ingin sekali menoleh ke arah kiri. Seorang pria berdiri disampingku menghampiri, lalu berkata "ini... bukannya mba yang kemarin yaa ?" Terus saja dia memandangin ku dengan tatapan bingung, lalu katanya lagi "ya Allah ibu, maaf yaa, kemarin itu.. Maaf ya bu.. Ya Allah.." Pria tersebut tersipu malu. Lalu suamiku bilang, "Iya mas, ini istri saya, yang mas temui kemaren waktu survey." Kalau siang hari libur, istri saya memang sendirian, hanya sama si kecil saja." Lanjut suamiku sambil tersenyum. "Makanya waktu mas bilang cuma ketemu pembantu saya saja, ibunya (istri) ga ada, saya ketawa doang. Karena yang mas ajak ngomong itu istri saya." Jelas suami saya. Setelah meminta maaf berkali kali pria tersebut pergi, melanjutkan pekerjaannya.

Dan kami pun meneruskan transaksi pembelian motor matic tersebut yang akhirnya diantar disore hari.

Duuuhh nasib yaa, karena males berdandan dan si bungsu yang tampilannya seperti anak bule, sampai dikira asisten rumah tangga. Tapi sampai sekarang tetap saja ga pernah dandan alias ber make up ria kalau di rumah. Ya polos-polos saja. Hehehhehe keluarga. Anak pertamaku masih di sekolah. Yaahh hari itu aku hanya berdua saja dengan si bungsu. Siang yang terik, membuat aku betah di rumah, bermain bersama anak-anak. Di luar kulihat seorang pria menghentikan motornya di depan rumahku.

Dengan senyum yang manis dan sambil melongok kedalam rumahku, pria muda tersebut menyapa " Siang mba, Ibu ada?" Aku tengak tengok. Perasaan aku sendirian, koq dia tanya kesiapa ya ? "Mas ngomong sama aku?" Tanyaku bingung. "Iya mba. Ibunya ada?" Dia balik tanya. Lalu aku jawab "Oohh... ibu belum pulang kerja. Ada apa ya Mas?" Lalu pria tersebut, yang ternyata sedang survey rumahku, mengeluarkan beberapa berkas. Menerangkan kalau dirinya sedang mensurvey rumah karena suamiku memesan motor matic 125 cc.

Pria tersebut melanjutkan pertanyaannya "Maaf mba, ibu kerja dimana?" " Jakarta" jawabku singkat. "PNS ya mba, ibunya" " iya" jawabku lagi. Setelah selesai mengajukan beberapa pertanyaan yang dibutuhkan, dan menyeruput sirup yang kubuatkan, pria tersebut berpamitan pulang. Dia berpesan agar suami saya besok datang ke kantor dealer motor di Tambun, Bekasi. Akupun berkata akan menyampaikan ke suamiku yang aku sebut "Bapak."

Esok pagi sekitar pukul sepuluh pagi, aku dan suami pergi ke dealer motor tersebut. Dengan menggunakan gamis bermotif bunga kecil warna warni dan bergo merah panjang dan ber-make up- ria tentunya, aku memasuki kantor tersebut. Kemudian suamiku mengenalkan mba petugas dealer yang kemarin sudah ditemuinya. Entah apa yang membuat aku ingin sekali menoleh ke arah kiri. Seorang pria berdiri disampingku menghampiri, lalu berkata "ini... bukannya mba yang kemarin yaa ?" Terus saja dia memandangin ku dengan tatapan bingung, lalu katanya lagi "ya Allah ibu, maaf yaa, kemarin itu.. Maaf ya bu.. Ya Allah.." Pria tersebut tersipu malu. Lalu suamiku bilang, "Iya mas, ini istri saya, yang mas temui kemaren waktu survey." Kalau siang hari libur, istri saya memang sendirian, hanya sama si kecil saja." Lanjut suamiku sambil tersenyum. "Makanya waktu mas bilang cuma ketemu pembantu saya saja, ibunya (istri) ga ada, saya ketawa doang. Karena yang mas ajak ngomong itu istri saya." Jelas suami saya. Setelah meminta maaf berkali kali pria tersebut pergi, melanjutkan pekerjaannya. Dan kami pun meneruskan transaksi pembelian motor matic tersebut yang akhirnya diantar disore hari.

Duuuhh nasib yaa, karena males berdandan dan si bungsu yang tampilannya seperti anak bule, sampai dikira asisten rumah tangga. Tapi sampai sekarang tetap saja ga pernah dandan alias ber make up ria kalau di rumah. Ya polos-polos saja. Hehehhehe..

Pesan buat ibu-ibu, dandan yaa walaupun di rumah,

Hehehhee..

Tambun ,16 Agustus 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sip.....Bener banget, bu he..he

17 Aug
Balas



search

New Post