LITA SULISTYANINGTYAS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PANAHAN

PANAHAN

Panahan adalah olah raga ringan tetapi membutuhkan konsentrasi dan kesabaran yang sangat tinggi. Sepintas orang yang melihat mungkin hanya sekedar mainan yang tidak berarti. Panahan memang tidak mengeluarkan keringat jika bermain ditempat yang sejuk atau rindang, tetapi cukup menarik otot untuk bisa memegang busur dengan baik dan menarik tali busur sesuai dengan ketentuan. Pemain pemula seperti saya, tidak serta merta diberi busur dan anak panah, tetapi diajari dulu langkah-langkah dan peraturan yang harus ditaati.

Peraturan yang harus ditaati adalah: Pertama, pemanah harus melakukan pemanasan sebelum kegiatan inti dimulai. Dengan melakukan peregangan untuk kaki, tangan dan kepala. Kedua, pemanah berdiri di belakang garis yang telah ditentukan. Ketiga, pemanah tidak boleh melakukan kegiatan memanah sebelum peluit tanda dimulai dibunyikan. Keempat, pemanah tidak boleh mengambil anak panah yang sudah tertancap di papan sasaran sebelum peluit tanda kegiatan panahan selesai dilakukan, hal ini bertujuan untuk menghindari terjadi salah sasaran. Kelima, pemanah tidak boleh melepas tali busur tanpa urutan yang benar. Keenam, pemanah harus menggunakan alat-alat pelindung seperti finger tap dan arm guard.

Finger tap dipasang dijari-jari tangan kanan, tujuannya untuk melindungi jari-jari tangan agar tidak terjadi “kapalan” atau jari tangan tidak kasar/sakit. Arm guard dipasang di tangan kiri, digunakan untuk melindungi lengan tangan kiri dari resiko bergesekan dengan tali busur. Jika hal itu terjadi, hasilnya adalah lengan tangan kiri memerah dan terasa sakit. Bermain olah raga panahan tidak sekedar menarik anak panah lalu melepaskannya. Ada tehnik khusus sebelum benar-benar diberi busur dan anak panah secara lengkap serta tingkat kekuatan tegangan senar.

Pemanah pemula dikenalkan bagian-bagian busur secara lengkap, cara memasang, dan cara menggunakannya dengan benar. Jarak sasaran memanah di lokasi panahan tempat saya berlatih, terbagi atas tiga bagian. Bagian pertama berjarak 5 meter, ini khusus untuk pemula seperti saya. Tujuannya untuk melatih konsentrasi dan “membaca” sasaran dengan baik. Bagian kedua berjarak 12 meter, untuk yang sudah mahir dan yang ketiga jarak 15 meter untuk tingkat pelatih atau yang sudah biasa ikut turnamen.

Selain butuh konsentrasi dan kesabaran, bermain panahan juga memerlukan kesiapan fisik, mengingat olah raga ini dilaksanakan di area terbuka yang luas. Kegiatannya bisa memakan waktu berjam-jam. Setelah mengikuti beberapa kali latihan secara rutin, alhamdulillah akhirnya saya bisa mendapatkan perlengkapan panahan secara lengkap, meskipun masih berstatus dipinjamkan. Tujuan peminjaman ini adalah untuk mengukur seberapa besar kekuatan tegangan tali busur yang cocok dengan pemanahnya.

Tidak semua pemanah memiliki kekuatan tali busur yang sama. Sebagai pemula, saya mendapatkan busur dengan kekuatan 12. Hal ini berkaitan dengan kekuatan tegangan tali busur yang digunakan. Diawal menggunakan busur ini terasa sekali berat dari busur tersebut. Lalu memulai kegiatan melalui tiga tahapan. Tahap pertama, posisi siap, busur menghadap ke bawah. Tahap dua, busur diangkat sejajar lengan kiri dan tali busur ditarik dengan tiga jari sehingga ibu jari menyentuh dagu, sambil membidik sasaran. Tahap tiga tali busur dilepas perlahan, dalam hal ini, pemanah pemula belum diberi anak panah. Setelah tahapan itu diulang sebanyak 3 kali, barulah saya diberi peralatan panahan lengkap.

Kebahagiaanpun meliputi saya ketika beberapa anak panah berhasil mengenai sasaran dengan tepat. Saya pun berhasil melalui masa “percobaan” pelatihan dan naik tingkat, bisa menggunakan busur dengan tali 24, tali busur dengan tegangan yang lebih berat. Selanjutnya saya mengikuti kegiatan pelatihan dengan rutin. Setelah tiga atau empat bulan pelatihan berjalan, saya mengalami kesulitan penyesuaian jadwal, karena jadwal pelatihan dihari Sabtu berbenturan dengan kegiatan tugas sekolah. Pelatihan pun terhenti selama satu bulan. Satu bulan berlalu dan saya kembali menekuni pelatihan. Satu dua kali latihan saya tidak pernah lagi mengenai sasaran dengan tepat. Insting dan konsentrasi sudah hilang, kepekaan dan kesabaran dalam membaca sasaran sudah luntur. Dan saya harus belajar kembali dari ulang, dari awal, dari nol, dari seperti awal sebelum saya mengenal olah raga panahan yang benar-benar baru buat saya. Intinya, berlatihlah secara teratur walau hanya sebentar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, terimakasih bapak.. Barakallah fiik..

17 Mar
Balas

Alhamdulillah, terimakasih bapak.. Barakallah fiik..

17 Mar
Balas

Ajar fokus. Sip bun. Salam sukses

17 Mar
Balas



search

New Post