LITA SULISTYANINGTYAS

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PENJARA VIRTUAL

PENJARA VIRTUAL

Menerima postingan seorang teman yang menuliskan berita, betapa canggihnya ruang modern, yang mampu mendeteksi aktifitas guru, sungguh membuat saya bersedih hati. Bukan karena saya guru yang tidak "mencicipi" ruang modern tersebut, tapi lebih berfikir kepada kemana hak azasi kita selaku guru. Kita sudah "terpenjara" dengan berbagai kasus yang menimpa dunia pendidikan, kini harus terpenjara dalam "Penjara Virtual" bagi guru.

Guru, sebagai individu punya hak azasi dalam meningkatkan kompetensi dan memajukan pendidikan. Sebagai makhluk sosial, guru berinteraksi dengan berbagai macam lapisan masyarkat. Baik lapisan atas maupun lapisan bawah. Mempelajari berbagai macam karakteristik tidak hanya peserta didik, tetapi juga orangtuanya.

Banyak "bekal" yang harus dimiliki guru untuk mendapatkan sebutan "profesional."

Tidak lantas hanya karena satu dua orang guru yang melakukan kesalahan, lantas semua guru harus "mengenyam" hukuman yang sama. Kesalahan ringan dan berat, hukumannya sama. Pembuatan ruang virtual yang dapat mendeteksi aktifitas guru di ruang kelas, yang beralih alih mampu melatih peserta didik, dalam uji komoetensi berbasis komputer, bukanlah solusi yang tepat guna. Wajar saja kalau kebijakan tersebut mendapat pro dan kontra dari para guru.

Ruang tersebut "mampu mengebiri" hak azasi guru dalam bidang pendidikan. Pernahkah para pembuat kebijakan duduk sebagai guru. Merasakan "nikmatnya bersalto ria" mendidik para tunas bangsa ? Pernahkan terbayang atau terfikirkan pada diri mereka, seandainya merekalah yang menjadi obyeknya ? Mana yang lebih mereka sukai, laporan real di lapangan atau laporan "palsu" mengada ada, karena mereka, para guru tahu kalau sedang diamati ?

Datang telat gaji dipotong, lebih, tidak ada kelebihan bayaran. Tuntutan guru diera teknologi memang makin tinggi dan berat, karena yang dihadapi adalah era digital. Kesenjangan pendapatan dan kompetensi antara "guru kota dan guru desa", bisa memicu kecemburuan sosial.

Lihatlah para guru desa yang tidak pernah mengeluh dengan pendapatan mereka, yang hanya tahu bekerja dan bekerja. Lihatlah keikhlasan dan ketulusan mereka bekerja.

Saya memang tidak berada di wilayah yang "menikmati penjara virtual" tersebut. Tetapi sebagai guru sedih rasanya. Di sekolah yang CCTV nya "hanya" sampai ruang kepala sekolah saja, terasa sesak di dada. Apalagi ini yang CCTV nya "terbaca" sampai ruang kepala dinas.

Mau berapa banyak "laporan" palsu yang akan diterima. Dengan adanya "penjara virtual" tersebut, guru "akan" berpura-pura baik. Guru "akan" berpura-pura kreatif, demi memuaskan "laporan" dilayar kaca.

Apa yang diinginkan dari para guru, jika untuk hal mengajar saja, berbagai bentuk kebijakan diberikan. Apakah pendapatan yang diterima guru disana sudsh sepadan, dengan kemeajuan teknologi yang katanya akan menciptakan guru yang kreatif dan inovatif ? Ada ribuan guru baik ada ribuan guru yang sudah mencetak generasi emas, dan anda adalah salah satunya. Lalu, bagaimanakah cara anda berterimakasih kepada guru yang sudah "mencetak" anda ? Pikirkanlah kebijakan yang lebih "humanis" bagi guru, agar guru nyaman dalam memberikan pendidikan bagi generasi emas mendatang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Assalamualaikum.. Bunda Umul dan Pa Yudha, alhamdulillah.. Saya sudah bertahun tahun bergelut dengan CCTV, tiap ruang kelas ada. Awal2nya memang kikuk, tapi lama lama terbiasa. CCTV yang dipasang awalnya untuk mengamati siswa yang sering kehilangan uang/barang. Akhirnya terbukti dari rekaman CCTV terpantau siswa yang sedang mencuri. Sebelum alat tersebut dipasang, disosialisasikan kepada bpk ibu guru, tujuan dari memasang CCTV tersebut. Biasalah komen positif dan negatif pasti ada. Tapi buat rekan guru yang tidak terbiasa, pasti merasa diamati. Xixixixixi...

14 Aug
Balas

Positif aja bu. Orang sehebat bu Lita mah lewat. Semangat bu.

13 Aug
Balas

he..he jadinya guru merasa diawasi terus ya bu... g papa bu Lita...tetap semangat, bismillah...

13 Aug
Balas



search

New Post