Konsep Merdeka Belajar sudah ada sejak zaman Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar Dewantara manusia memiliki tiga jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Berdasarkan hasil penelitian dari Wawan Eko Mujito bahwa konsep merdeka belajar adalah konsep belajar memerdekakan peserta didik. Banyak cara untuk melakukan kemerdekaan peserta didik pada zaman sekarang yang memasuki gerbang Revolusi Industri 4.0 dan Era Society 5.0, salah satunya adalah dengan membelajarkan peserta didik dengan pendekatan STEAM di masa Pandemi COVID - 19. Sesuai dengan konsep Kurikulum Masa Kondisi Khusus yang bertujuan melakukan fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk menentukan kurikulum sesuai kebutuhan peserta didik. Nah, dari Kemendikbud ini tampak bahwa kata kuncinya adalah sesuai kebutuhan peserta didik dan tidak diwajibkan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas dan kelulusan. Ditnjau dari hal tesebut dengan prinsip pembelajaran yang menyenangkan dan guru melakukan Asesmen Diagnostik untuk mengawali pembelajaran, tentu pembelajaran akan bermakna. Mengapa guru perlu melakukan Asesmen Diagnostik, karena selama pembelajaran jarak jauh, peserta didik memiliki kondisi psikologis yang berbeda, sehingga capaian pembelajaran jarak jauh itu akan berbeda. Asesmen Diagnostik yang dilakukan dapat berupa penilaian bentuk tes, non tes atau remedial. Apakah guru - guru sudah melakukan Asesmen Diagnostik untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh ? Semoga sudah, sehingga keluhan peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh dapat diminimalisir dan pembelajaran dapat menyenangkan karena sesuai dengan kebutuhan peserta didik.