Saat Terakhirmu
Cerbung 4
Sinar mentari pagi ini membiaskan panas yang lembut,perlahan menghapus embun yang membasahi rumput dan dedaunan.Hari ini adalah hari Minggu,hari yang sangat kami tunggu.Kami sudah berbaris duduk dipinggir sungai kecil didepan rumah Papa.Dari kecil Aku selalu dibawa Papa pergi mancing ikan,padahal aku anak perempuannya.Hingga saat ini aku suka memancing ikan,jika ada kesempatan.
Kami bahagia sekali,Papa sibuk menyiapkan kail pancing untuk cucunya,yaaa....kail pancing yang terbuat dari ujung pelepah sawit yang dibuang daunnya,tapi mereka sangat bahagia sekali."Ayook Angku..."ajak abang Ajik."Nanti ikannya habis di pancing bunda.."ucap abang ajik.Papa dengan bergegas pergi diikuti oleh dua cucu dibelakangnya.Papa ambil posisi,pas di samping aku duduk."Disini lah rumah ikan nya..kamu pandai cari lokasi ya..." celetuk papa."Pastiiinya...kan aku master dalam memancing,master tu harus faham juga dimana ikan bersarang.."jawabku memuji diri sendiri."Tapi Papa lebih master kaan....??ucap papa tidak mau kalah.
Suasana hening,sebab kalau memancing ikan tidak boleh berisik nanti ikannya lari."Yeeee....Aku dapat"abang ajik meloncat kegirangan satu ikan memakan umpan pancing nya.Papa tampak tersenyum bahagia,berlari mendekati abang Ajik dan membantu melepaskan ikan dari mata pancing itu."mantaap..."puji papa.
Papa kembali duduk.disamping ku,entah memgapa hari ini Papa aneh.Disela kesibukan kami,papa selalu bercerita."Nak...nanti kalau mau bikin rumah tidak usah besar,kecil aja yang penting nyaman" ucap papa memancing suasana."Inshaallah pa.."jawab ku."Bukannya lebih bagus besar Pa...Kamarnya banyak...nanti kalau papa datang kerumah kan ada kamar khusus buat papa.."ucapku kembali."Tidak usah...Papa tidak perlu rumah besar,nanti rumah papa cukup dengan ukuran 1x2 meter.."Papa bicara seenaknya."Papa ngomong apa sih..."ucap ku sedikit marah."Beneran...Nanti bikinkan rumah Papa di dekat lapangan bola di kampung Yaa..supaya nanti kalau ada turnamen bola papa bisa ikut nonton..."sambungnya sembari tertawa terkekeh.Aku semakin kesal mendengarnya,Kenapa Papa bicara seperti itu.Aku tidak suka...!?
Papa...Andai Kamu tau,Aku sayang kamu aku tidak ingin kamu pergi meninggalkan kami.Tapi ucapanmu hari ini mengandung makna tersembunyi.Aaakkh....semoga itu hanya gurauan belaka.Aku ingin papa baik-baik saja....!!
#Pasabar7012020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar