Louise Chrislovis

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Saya haus...

Saya haus...

Suatu pagi di bulan Mei 2017, ada seorang ibu yang bernama Ayu sedang menggendong anaknya di halaman rumahnya. Hari itu pikirannya agak bercabang karena pada pukul 16.30 wita dia telah mengundang anak-anak di kampung itu untuk ibadah dan belajar bersama. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, dimana ibu Ayu punya cukup uang untuk memberikan snack bagi anak-anak yang diundangnya. Hari itu dia tidak mempunyai uang, namun punya 2 bungkus agar-agar yang yang dimasaknya untuk anak-anak.

Di saat pikirannya sedang melayang, tampaklah ada seorang laki-laki yang mendekati dia. Laki-laki itu kelihatan lelah karena meja-meja yang diangkut dengan bahunya. Laki-laki itu adalah seorang penjual meja. Dengan agak malu bapak itu pun berkata "Bu..saya haus, bolehkah saya minta minum?" Ibu itupun bergegas mengambilkan segelas air minum dan mengambilkan beberapa es lilin yang masih tersisa di freezer kulkasnya. Bapak itu pun meneguk dengan cepat. Setelah minum, bapak itu pun kembali berkata "Ibu..trimakasih. Saya sudah berjalan cukup jauh namun tidak ada yang membeli meja saya..apakah ibu mau membeli meja saya?" Dengan nada yang agak berat ibu itu pun berkata "Pak..saya tidak punya uang hari ini. Seandainya saya punya saya pasti membelinya." Lalu bapak penjual meja itu pun pergi, dan ibu Ayu pun berdiam diri dan merenung dalam pikirannya: "Ternyata masih ada yang lebih kekurangan dibanding aku..."

Pukul 16.30 akhirnya tiba, anak-anak yang diundang ke rumah mulai berdatangan. Yang mengejutkan adalah jumlah yang hadir yang lebih banyak dari biasanya.Sambil memimpin kegiatan, Ibu Ayu pun berdoa dalam hatinya " Tuhan, cukupkanlah agar-agar yang sudah dbuat untuk anak-anak ini.". Setelah doa itu terucap, kegiatan tetap berjalan. Tiba-tiba terdengarlah suara motor, dua pengendaranya adalah suami istri yang tinggal di blok A, mereka datang membawa plastik besar dan hanya menaruhnya di teras dengan berkata: "titip buat anak-anak". Setelah kegiatan selesai, Ibu Ayu membuka plastik bungkusan itu. Air mata pun jatuh terurai...tak kuasa dia berkata apapun selain kata "Trimakasih Tuhan". Apa yang terjadi? Surprise ada 20 nasi bungkus. Akhirnya ibu Ayu membagikan bungkusan makanan itu ke anak-anak. Ibu Ayu belajar: "Tadi aku hanya memberi air minum kepada orang yang kehausan, tapi Tuhan memberiku 20 nasi bungkus."

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Rizki tak pernah terduga.

28 Jul
Balas

Pertolongan Tuhan. Sungguh tak terduga. Sip.. Apresiatip

28 Jul
Balas

thanks supportnya..baru bergabung nih

28 Jul

thanks koment nya...masih new comer saya

28 Jul
Balas



search

New Post