LUCIANA INTAN PRIHATINI

Sebagai seorang guru seni tari, apapun hal yang saya kerjakan tidak terlepas dengan kepuasan berekspresi dalam berkarya. Salam Budaya....

Selengkapnya
Navigasi Web

Dibalik Terlambat

Aku malu datang terlambat. Kalimat itu akrab sekali bagiku, tidak hanya tergantung di salah satu sudut sekolah maupun dinding instansi pemerintahan namun juga dipikiranku. Ingin sekali kalimat itu ku bungkam agar tak mengusik pikiranku. Aku terlambat bukan karna inginku.

Jika yang lain dapat hadir tepat waktu, kenapa aku tidak? Setiap hari kalimat tanya itu juga menghantuiku. Penasaran sekali rasanya pada diriku sendiri. Tiga menit, empat menit bahkan mencapai tujuh menit deretan waktu keterlambatanku pada rekap mesin absensi. Tidak banyak memang, tetapi akumulasi bulanannya bisa mencapai hitungan jam. Tentu saja hal itu menjadi perhatian atasan, teguran lisan pun kudapat. Malukah? Sebenarnya iya, tapi aku tidak sengaja untuk datang terlambat hiburku pada diriku sendiri.

Evaluasi pada diriku sendiri sebenarnya telah kulakukan. Bangun lebih awal sebelum suara adzan Subuh berkumandang, mencuci piring kotor di malam hari sebelum tidur, merencanakan susunan hal yang harus kulakukan dr bangun tidur sampai berangkat kerja sampai memasang timer pun telah kulakukan. Tetap saja aku terlambat.

Setiap hari selalu saja ada yang menghambat perjalanan ke kantor. Rumahku berada di luar kota tempatku bekerja. Jarak menuju kantor dari rumah 18 Km dengan waktu tempuh rata-rata 20 menit dengan kecepatan 80 Km/jam. Setiap hari aku berangkat dari rumah pukul 06:20 WIB, dengan asumsi 40 menit waktu yang lebih dari cukup untuk tidak terlambat bekerja. Padatnya kondisi jalan menjadi penyebab utama keterlambatanku. Maklum jalan yang kulalui adalah jalan propinsi, melewati kompleks perkantoran, sekolah dan pabrik-pabrik. Belum lagi jika berpapasan dengan kendaraan muatan berat berbaris rapi menghabiskan ruas jalan. Ibarat kancil menerobos kerumunan dinosaurus.

Pernah suatu hari aku berinisiatif berangkat pukul 06:00 WIB agar dapat lebih awal sampai di kantor, tapi ternyata masih juga terlambat. Nasib memang tak bisa diduga, aku terjebak macet akibat kecelakaan karambol. Dan itu tidak terjadi hanya sekali itu saja, resiko bagi pengguna jalan. Hal tak terduga lainnya seperti ban meletus, perbaikan jalan serta bencana alam (banjir bandang) juga menjadi penyebab keterlambatanku.

Setelah kuanalisis, ternyata ada juga sisi positif dari terlambat yaitu memacu kreativitas seseorang. Pemikiran ini tidak bermaksud membela orang-orang yang selalu datang terlambat. Setiap kali merasa akan terlambat datang di kantor, secara otomatis laju kendaraanku kupercepat semaksimal mungkin, selihai mungkin dan seaman mungkin sehingga dapat segera sampai di kantor dengan selamat. Tak terasa keahlian menyetirku semakin meningkat, bahkan banyak teman-teman pria sekantor memberiku acungan jempol.

Kesadaran seseorang akan rasa malu ketika terlambat hadir di kantor, akan memacu kreativitas seseorang untuk melakukan apa saja untuk mengejar keterlambatannya. Dan tidak ada orang yang sengaja datang terlambat untuk melaksanakan kewajibannya. Semoga ke depan kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Renyah banget dan mengalir lancar. Satu kata: luar biasa

24 Jul
Balas

Dua kata itu Pak Leck hehehe... Suwun

24 Jul

Kalau terlambat beberapa menit nggak masalah. Jika terlambat 3 minggu baru masalah, kudu dipriksakne...

24 Jul
Balas

Wkwkwk... Betuuuul...betuuul...betuuul...

24 Jul

Wkwkwk... Betuuuul...betuuul...betuuul...

24 Jul

Wuih 80km/jam, hati2 bu jangan ngebut

25 Jul
Balas

Hehehe.. Masih SNI kok bu Rita

25 Jul



search

New Post