TMT yang dimaksud bukanlah akronim Terhitung Mulai Tanggal (seperti yang tercantum dalam SK Kedinasan), melainkan tiga kata ajaib tolong, maaf dan terima kasih. Kata sederhana yang mudah diucapkan dibibir tapi sering diabaikan. Terabaikan? Dapat dikatakan demikian. Jarang sekali saya mendengar anak-anak mengujar kata ajaib itu meluncur dari bibir mereka. "Cuma bercanda saja bu", itulah alasan mereka. Ngenes rasanya hati ini mendapat jawaban seperti itu.

Meskipun bercanda, terkadang kita lupa bahwa bahan candaan dapat pula menyakiti hati seseorang tanpa kita sadari. Meski lawan bicara kita sebagai objek candaan tersenyum atau bahkan ikut tertawa bukan berarti mereka tidak merasakan sakit hati. Sebenarnya malah kebalikannya, mereka menjaga perasaan kita agar tidak tersinggung dengan candaan kita.

Tolong, kata ajaib pertama untuk meminta bantuan orang lain. Mengucapkan kata tolong sebelum meminta bantuan orang lain menjadikan orang tersebut lebih dihargai dan dianggap. Meskipun bantuan yang kita minta adalah hal yang sepele, seperti membawakan selembar kertas yang kita bawa saat kita harus membenahi tali sepatu, tapi dengan kata tolong yang kita lontarkan akan menumbuhkan keikhlasan dari diri orang yang menolong kita. Meskipun sebenarnya tanpa kata tolong yang terucap, didalam hati mereka ikhlas melakukannya atas kesadaran diri. Tanpa kesadaran diri tidak mungkin tumbuh empati atas kejadian disekitarnya. Reward untuk ucapan tolong yaitu datang bantuan secepatnya tepat disaat yang dibutuhkan. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan kita jika "disuruh" melakukan suatu hal tanpa ucapan tolong bukan?

Maaf, kata ajaib kedua atas segala ucapan, tindakan dan perilaku baik yang kita sengaja maupun tidak disengaja. Dengan meminta maaf terlebih dahulu tanpa diminta merupakan salah satu wujud kita memanusiakan manusia. Terkadang kita lupa mengucapkan maaf kepada lawan bicara kita karena telah menjadi suatu kebiasaan, karena menganggap posisi mereka di bawah kita, atau karena menurut diri kita tidak melakukan suatu kesalahan. Dengan berujar maaf, tentulah akan meringankan beban pikiran kita. Demikian pula dengan lawan bicara kita, kata maaf akan mengurai benang kusut dalam suatu hubungan. Reward untuk kata ajaib ini adalah senyuman tulus dan sorot mata menenangkan dari lawan bicara kita, namun tentu saja jika kita memohon maaf harus dengan kesungguhan hati.

Terima kasih, kata ajaib atas apa yang telah dilakukan orang lain untuk membantu kita. Sekecil apapun bantuan yang diberikan orang lain alangkah indahnya jika kita mengucap terima kasih. Kata ajaib yang dapat menjadikan diri orang lain bermakna bagi sesamanya. Terkadang kita lupa berucap terima kasih atas bantuan yang kita terima karena menganggap bantuan yang diberikan merupakan hal sepele atau karena kita tidak merasa meminta bantuan. Reward untuk kata ajaib ini yaitu senyuman tulus penuh maklum dari orang telah membantu kita serta bantuan-bantuan berikutnya akan datang dengan sendirinya.

Menanamkan kata sandi TMT untuk memanusiakan manusia bukan hanya tugas guru di sekolah, tetapi harus ditanamkan semenjak dini dalam keluarga sebagai pilar awal pendidikan karakter. Mari kita sebarkan kata sandi ini untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga kita menjadi bangsa yang disegani oleh dunia.

Salam TMT...

*Luciana Intan_Alumni Pelatihan Sagusabu Kudus 2018*