Lucy Agustina, S.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Membingkai Luka

Tulisan ini hanya menuangkan sebuah kata yang tak mampu terungkap dengan sempurna. Karena terkadang lidah terasa kelu saat mengungkapkan segala kegulanaan hati.

Ada kebencian teramat sangat atas segala luka yang sengaja engkau goreskan. Ada air mata yang mengering atas segala harapan yang musnah entah kemana. Langkahku gontai, jiwaku goyah. Mencoba tetap berjalan meskipun terseok-seok. Jalan yang ku kalalui begitu terjal, hingga goreskan luka-luka yang menganga. Namun aku tidak boleh terhenti meskipun sesaat, karena ada amanah yang harus ku sampaikan hingga tujuan.

Ditengah hiruk pikuk dan kebisingan, ku coba tetap menyuguhkan senyuman manis, dan canda tawa. Meskipun gurisan lara itu tersirat di tatapan mata. Ada jiwa yang harus kuperjuangkan, ada tangan-tangan mungil yang harus selalu ku genggam. Ku coba untuk tidak mengeluh pada siapapun karena ku tahu semua jawabnya akan sama. Aku hanya yakin kasih sayang sang Maha Penyayang, bahkan Dia tak akan pernah meninggalkanku walau sesaat.

Aku yang harus berjalan sendiri saat ini. Berjalan menuntaskan tujuan hidup ini. Sandaran ku telah hilang, dan benar-benar menghilang menyisakan puing-puing luka yang menganga. Biarlah.... Dan biarlah puing-puing luka itu ku rangkai sendiri agar mampu kembali terangkai menjadi harapan baru. Ku coba tetap berdiri tegak meskipun tanpa sandaran. Ku tak ingin larut dalam luka yang terlanjur menganga.

Berharap di ujung sana ada secercah sinar, tuk temani ku menyusuri jalan nan sunyi. Meskipun aku tak tau pasti benarkah sinar itu ada, atau hanya sekedar harapan saja. Hingga kinipun ku masih menanti jawaban itu. Dan entah bila aku akan mendapatkan jawaban itu. Biarlah bisikan disetiap sujud yang akan meyakinkan ku bahwa semua akan terjawab tepat pada waktunya. Biarlah saat ini membujuk hati, menenangkan jiwa agar tetap mampu bertahan hingga tiba waktunya.

Silambau, 25 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tetap semangat Bunda, sukses selalu... salam literasi..

25 Oct
Balas



search

New Post