Ludiazzuhri

Guru di SDIT Al Fatih Cipayung Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Seorang guru yang mulai kecanduan dengan dunia tulis menulis, ketika di amanahi sebagai PJ Litera...

Selengkapnya
Navigasi Web
Indonesia Kembali Berduka

Indonesia Kembali Berduka

Indonesia Kembali Berduka

Oleh : Ludiazzuhri

Ibarat luka, belum juga kering tapi kini harus terjatuh dan terluka kembali. Begitulah kondisi negeri ini. Beberapa bulan lalu tepatnya 5 Agustus 2018 gempa dahsyat mengguncang Lombok dan sebulan kemudian tanggal 28 September 2018 gempa juga melanda Palu dan Donggala. Ribuan orang korban meninggal. Mereka bukan hanya kehilangan sanak saudara, juga kehilangan tempat tinggal mereka. Beberapa minggu lalu angin puting beliung juga melanda beberapa tempat di negeri ini. Musibah dan bencana ini masih menyisakan duka mendalam bagi sebagian korban dan kita semua.

Pemberitaan bencana gempa di Lombok dan Palu sudah mulai menghilang di televisi. Tergantikan dengan berita-berita politik dan beberapa kotak kardus. Sampai diri ini nggak habis pikir kenapa kardus jadi lebih viral daripada buku saya heran...he...he.. Kardus lebih memenuhi beranda berita. Baik itu di media elektronik ataupun media sosial.

Hingga kemarin pagi bahkan sampai saat ini masih ramai berita yang menggetarkan hati, di televisi ataupun di media sosial. Bencana yang banyak memakan korban. Tsunami di Selat Sunda yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau dan pasangnya gelombang laut. Kejadiannya sekitar jam 21.28 Wib. Pantai Anyer dan Pantai Carita yang terletak di tepian Selat Sunda mengalami kondisi terparah dan banyak korban berjatuhan. Dikarenakan bertepatan dengan liburan akhir tahun. Sehingga banyak villa dan hotel yang penuh dengan wisatawan yang berlibur. Namun, kejadiannya sangatlah cepat, bahkan tidak didahului dengan gempa. Sehingga banyak pengunjung yang tidak menyadarinya.

Tsunami di Selat Sunda juga berdampak sampai di pesisir Lampung Selatan. Ada empat kecamatan yang terdampak parah akibat tsunami. Berita terbaru menerangkan keseluruhan korban tsunami berjumlah 373 meninggal dunia, 459 luka-luka,128 hilang, dan 5.669 mengungsi.

Kematian memang menjadi rahasia Allah Sang Maha Kuasa. Tidak ada yang tahu kapan malaikat maut akan menjemput. Apakah maut menjemput saat kita sedang beribadah kepadaNya, atau saat kita bersenang-senang, tidak ada yang tahu. Kita hanya perlu mempersiapkan bekal yang cukup, untuk kembali ke alam keabadian(akhirat) dan menunggu hisabnya.

Musibah dan bencana yang berturut-turut di negeri ini, layaknya menjadi peringatan bagi kita semua. Bukan hanya peringatan bagi mereka yang terkena musibah. Tapi peringatan juga untuk kita. Jangan-jangan musibah ini datang karena dosa-dosa kita, astaghfirullahal'adzim... Karena bencana tidak akan terjadi begitu saja tanpa sebab. Teringat Umar bin Abdul Aziz di masa kekhalifahannya, ketika didapati bencana gempa. Beliau langsung mengirimi surat kepada para gubernur, agar segera bertaubat dan memperbanyak bersedekah.

Semoga musibah dan bencana yang melanda negeri ini, dapat menjadikan muhasabah, bagi para pemimpin di negri ini. Apakah kebijakan-kebijakan yang diambil dan diputuskan tidak melanggar syariat dan tidak mendiskriminasi agama? Saya tidak mau berasumsi, karena rakyat bisa menilai sendiri. Dan semoga musibah ini juga bisa menjadi muhasabah bagi seluruh rakyat. Apakah masih terlalu nikmat berkubang dalam maksiat?Ingat... maksiat mungkin kita yang lakukan tapi ketika maksiat itu sudah membuat Allah murka, bukan hanya pendosanya saja yang terkena imbasnya. Tapi orang-orang baik di sekitarnya juga akan ikut terkena.

" Dan sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’raaf [7]: 96)

Diakhir kata, semoga setiap bencana dan musibah yang mendera negeri ini dapat memberikan hikmah dan hidayah bagi kita semua, sehingga semakin mendekatkan kita dengan Sang Maha Kuasa Allah Ta'ala. Karena saat musibah melanda dan kita semakin dekat dengan Allah sesungguhnya itu adalah anugerah.

Kulihat ibu pertiwi

Sedang bersusah hati

Air matamu berlinang

Mas intanmu terkenang

Hutan gunung sawah lautan

Simpanan kekayaan

Kini ibu sedang susah

Merintih dan berdoa

Kulihat ibu pertiwi

Kami datang berbakti

Lihatlah putra-putrimu

Menggembirakan ibu

Ibu kami tetap cinta

Putramu yang setia

Menjaga harta pusaka

Untuk nusa dan bangsa

Depok, 23 Desember 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Berapa banyak kejadian beruba musibah yang terjadi karena ulah manusia. Semoga saja yang terjadi memberi pengajaran kepada kita agar lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Sukses selalu dan barakallah

24 Dec
Balas

Sebagin manusia banyak yang tidak menyadari, kalau perbuatannya dapat menimbulkan madharat bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi juga untuk orang lain. Aamiin semoga setiap musibah mampu membuat kita sadar dan kembali pada Sang Khalik. Sukses juga buat bunda...

25 Dec



search

New Post