Ludiazzuhri

Guru di SDIT Al Fatih Cipayung Kota Depok Provinsi Jawa Barat. Seorang guru yang mulai kecanduan dengan dunia tulis menulis, ketika di amanahi sebagai PJ Litera...

Selengkapnya
Navigasi Web
Izinkan Aku Menangis

Izinkan Aku Menangis

Izinkan Aku Menangis (Part 1)

Oleh: Ludiazzuhri

Dua tahun sudah Faqiha harus bolak balik rumah sakit untuk melakukan pengobatan dan segala pemeriksaan. Terkadang kondisinya terlihat cukup kuat, namun terkadang kondisinya juga ngedrop. Saat seperti inilah, kumerasa cemas yang tiada berujung. Namun di depan Faqiha aku harus kelihatan tegar. Aku harus memotivasinya untuk bisa melawan penyakitnya. "Fa kamu harus kuat nak, kamu harus bisa melawan penyakit ini, jangan biarkan ia merenggut tubuhmu." Kataku suatu hari, mencoba menguatkan Faqiha, meski dalam hati sebenarnya aku merasa takut. " Tenang bun.. aku pasti kuat, aku nggak akan membiarkan kuman- kuman dan bakteri bersarang di tubuhku." Jawab Faqiha tersenyum sambil mengepalkan tangannya. Menunujukan kalau dirinya selalu semangat untuk sembuh.

Masih teringat jelas, saat awal Faqiha mengeluh sakit di bagian bawah perutnya. Rasa sakit itu semakin lama semakin instens. Aku merasa semakin khawatir dibuatnya. Aku segera membawa Faqiha kedokter. Dan betapa kagetnya aku mendengar vonis dokter terhadap Faqiha. Pikiranku kalut. Aku tidak bisa membayangkan sama sekali sebelumnya. Bagaimana mungkin seorang anak kecil berumur 9 tahun waktu itu, bisa terkena kanker rahim. Aku tak bisa menyembunyikan rasa shok yang menimpaku saat itu. Saat dokter memvonis bahwa Faqiha terkena kanker rahim stadium 3C. Karena awalnya diagnosanya usus buntu. Tapi setelah operasi usus buntu, ditemukan benjolan dengan ukuran sekitar 17 cm. Ya Allah... kuatkan hamba dan Faqiha, rintihku di penghujung malam. Menyerahkan semua hidup pada Sang Khalik. Ya Allah apabila ini adalah ujian yang dapat mendekatkanku denganMu, aku hanya minta kuatkan aku, kuatkan aku..

Untuk menghambat pertumbuhan cancer itu, maka Faqiha harus dikemo. Kemonya terdiri dari sepuluh siklus, Saat -saat itulah yang membuat hatiku merasa teriris- iris. Melihat putriku harus melalui semua itu. Kalau bisa digantikan,biarkan aku saja yang merasakan sakit itu ya Allah... Dan untuk kemo ini, aku harus menyaksikan Faqiha mual, tubuhnya lemas, rambutnya rontok. Ingin rasanya aku menangis. Sungguh aku tidak tega melihatnya. Tapi aku harus kuat dan tak boleh nangis di depannya. Meski beberapa kali Faqiha memergoki aku menangis, dan ia selalu berkata " Bunda jangan menangis, maafkan aku ya bunda, karena sudah membuat bersedih." Seru Faqiha sambil memelukku. " Bunda pasti capai ya ngurusin aku yang nggak sembuh - sembuh?maafkan aku ya bunda..." Imbuhnya lagi, sambil mengusap air mataku. " Tidak sayang, kamu itu amanah buat bunda, mana mungkin bunda capai merawatmu." Seruku pelan. Kupeluk tubuhnya dengan erat, aku tak ingin ia mengetahui kecemasanku.

Setelah menyelasaikan tahapan siklus kemo aku berpikir akan usai penderitaan Faqiha. Aku berpikir ia akan sembuh dari segala penyakitnya. Meski sejujurnya aku tahu efek samping dari kemo. Tapi harapan kuat seorang ibu mengalahkan kekhawatiranku. Kukuatkan doa-doaku untuk Faqiha dalam sujud-sujud panjangku. Aku optimis dia bisa melawan penyakitnya dan sembuh total.

Karena rasa optimis yang ada dalam hati, kudaftarkan Faqiha untuk berangkat ibadah umroh ke tanah suci. Karena aku yakin di baitullah, semua doa – doa diijabah. Berharap sepulang dari umroh penyakit Faqiha bisa sembuh. Alhamdulillah ada beberapa teman yang membantu proses pemberangkatan umroh Faqiha. Sehingga Faqiha bisa berangkat umroh dengan gratis. Alhamdulillah. Aku bersyukur bisa menemaninya beribadah di tanah suci.

Bersambung...

08 April 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren. Fiksi, ya?

08 Apr
Balas

Makasih pak.... Faksi pak, krn cerita ini diambil dari kisah nyata salah satu orang tua murid saya.

08 Apr

Menagislah, bila hal ini membuatmu tenang Hati seorang Bunda yang hanya diamanahi Allah untuk sementara harus bisa mengikhlaskannya. 3 Buah hati saya yang berada di rahim saya berturut-turut diamil oleh sang Pemilik. Manusia punya kuasa apa selain sabar syukur dan ikhlas.

08 Apr
Balas

Terima kasih bunda, subhanallah... bunda begitu tegar

08 Apr

sambil nunggu lanjutannya, sambil ngurangin typonya ya buu...

08 Apr
Balas

sambil nunggu lanjutannya, sambil ngurangin typonya ya buu...

08 Apr
Balas

Ditunggu kelanjutannya bun

08 Apr
Balas

In sya Allah siap bun... makasih ya untuk respon positifnya, Jadi semangat menulisnya... he..

08 Apr



search

New Post