Hari Pahlawan diperingati bukan seremonial belaka, tetapi untuk mengingat jasa mereka yang gigih berani. Momentum ini sebagai bentuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban dan berjuang demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai dan menghormati jasa para pahlawannya.

Pada jaman dahulu para pahlawan bertempur mengorbankan nyawanya dengan tetesan darah mereka di medan perang. Di jaman sekarang ini generasi milenial harus ikut memperjuangkan dengan mengisi dan berkontribusi nyata dalam perkembangan negeri ini. Sebagai generasi masa kini semestinya harus dapat memberi makna kepahlawanan mereka, menumbuhkan rasa kebangsaan.

Sebenarnya generasi milenial juga mempunyai beban perjuangan yang sama beratnya dengan pejuang jaman dahulu. Mengutip pesan dari Bung Tomo : Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membuat secarik kain putih menjadi merah dan putih, selama itu kita tidak akan menyerah kepada siapapun. Oleh karenanya jadilah pahlawan dalam segala bidang kehidupan untuk mewujudkan Indonesia yang damai, adil, demokratis dan sejahtera. Tumbuhkan rasa cinta tanah air, rasa patriotisme dan ukir prestasimu untuk mengharumkan negeri ini dan demi membela NKRI. Sebagai generasi yang beriman, cerdas dan unggul harus mampu mengendalikan diri dan tidak mudah terpancing polarisasi masa kini. No drug, no hoaks, no egoisme diri.

Mari kita jaga keutuhan bangsa ini, jangan sampai terpecah belah karena adanya perbedaan. Sejenak kita merefleksikan diri dengan mengingat jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan negara ini. Karena perbedaan yang timbul seharusnya menjadi alat yang ampuh untuk menyatukan dan menggalang kekuatan untuk Indonesia Maju. NKRI harga mati tidak bisa ditawar lagi. Kita semua tanpa kecuali harus melindungi kemerdekaan dan kedaulatannya.

Semarang, 10 Nopember 2019