RESOLUSI 2018

Tanpa terasa waktu berlalu sangat cepat. Melakukan refleksi, sejatinya merupakan manajerial waktu.

Menengok jejak langkah sepanjang tahun 2017. Melewati satu tahun dengan sudah melakukan banyak hal yang manfaat, produktif dan membahagiakan, namun juga pernah melakukan hal tanpa arti, bahkan belum melakukan apapun. Capaian setiap orang tidaklah sama, namun apapun peran kita, pasti menginginkan menjadi yang terbaik dalam kehidupan pribadi dan dalam masyarakat.

Sejak mengenal Media Guru di awal 2017 yang di gawangi pegiat literasi Bp Muh. Ihsan, mas Eko Prasetyo dan tim MG dengan jargonnya SAGUSABU ( Satu Guru Satu Buku ), menulis menjadi bagian yang tak terpisahkan. Karena menulis bukan hanya untuk pekerjaan, namun menjadi kegiatan yang menyenangkan dan tidak mebosankan. Menulis juga dapat sebagai kompensasi menuangkan pikiran dan berbagai ide, mencatat pengalaman2 dan mengabadikan ingatan.

Setelah tertular virus menulis di GURUSIANA blognya para guru se Indonesia, nafsu untuk menulis menjadi makin tak terbendung lagi. Selain menulis buku, juga plan create n implement PTK berikut jurnal, menulis / mencatat di berbagai situasi, serta menulis opini di beberapa harian local Wawasan, Jawa pos / Radar Semarang yang berkontribusi besar terhadap kinerja ASN jaman Now. Namun semua itu tak lepas dukungan pimpinan saya Bp Diyana yang menjadi motivator, juga sang inspirator pak Ardan Sirojudin yang telah banyak membantu. Dukungan dari suami tercinta Agus Srijono, anak2 saya Erfan Huda dan Haidar Ghozy, saudara2, sahabat2 literasi, sahabat2 medsos maupun teman2 yang slalu menemani dalam suka maupun duka.

Di tahun 2018, penulis tidak ingin membuat resolusi muluk-muluk namun mengalir seiring waktu sebagai habitually activity. Meningkatkan kualitas keimanan diri dan makin mendekat pada Sang Khaliq itu jelas yang paling prinsip. Membiasakan diri melakukan hal-hal kecil yang baik dan terus jaga komitmen, Stay Connected dengan teman, sahabat dan khususnya keluarga. Menata hidup dan skala prioritas jaman Now agar tidak stress dan hidup ini harus berlangsung balance.

Di tahun 2018 ini pula menjadi momentum yang tepat untuk lebih banyak berbagi keterlibatan dengan sesama meski wujudnya sederhana namun bermanfaat dan memberikan kebahagiaan untuk orang lain termasuk menyebarkan semangat literasi. Kita sering menemukan bahwa ingatan tak bisa diandalkan dan bertahan lama, maka kita butuh menulis. Ia dapat mengabadikan kenangan sekaligus memupuk harapan. Pemikiran kita bersifat fluktuatif, oleh karenanya agar pikiran dan ingatan tidak cepat hilang, maka menulislah sahabat….Abadikan dalam kata, yang memungkinkan suatu saat kita menengok untuk berrefleksi tentang perjalanan hidup kita, agar lebih bermakna.