Lukman

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
PERJUANGAN GURU DISABILITAS DI OLIMPIADE GURU NASIONAL TAHUN 2016

PERJUANGAN GURU DISABILITAS DI OLIMPIADE GURU NASIONAL TAHUN 2016

Sebagai guru yang menyandang disabilitas, tak pernah terlintas di angan saya menjadi finalis Olimpiade Guru Nasional Tahun 2016 mewakili propinsi Sumatra Selatan. Semangat, optimis dan melakukan yang terbaik selalu menjadi motto perjalanan hidup ini sehingga Perjalanan Olimpiade Guru Nasional Tahun 2016 menjadi suatu perjalanan yang luar biasa dan tak terlupakan. Perjalanan tersebut di mulai dari pengumuman seleksi Olimpiade Guru Nasional tingkat propinsi pada bulan Agustus 2016 dan Dinas Pendidikan Kabupaten Musi Rawas menunjukkan saya untuk mengikuti seleksi tersebut, dikarenakan saya termasuk salah satu guru yang nilai UKG 2015 tertinggi di Kabupaten Musi Rawas. Tiga hari sebelum Seleksi Olimpiade Guru Nasional tingkat propinsi dilaksanakan, kakak perempuan saya dirawat di RS Siti Aisyah Lubuklinggau dan berdasarkan hasil USG kakak perempuan saya menderita penyakit batu ginjal sehingga dianjurkan untuk segera dioperasi di RS Siti Khadijah Palembang. Oleh sebab itu, saya sibuk mengurus semua administrasi rujukan dari RS Siti Aisyah Lubuklinggau ke RS Siti Khadijah Palembang menggunakan BPJS dan menjaga kakak perempuan saya tersebut selama perawatan baik sebelum maupun sesudah operasi batu ginjal di RS Siti Khadijah Palembang.

Hal ini berdampak pada persiapan saya dalam seleksi Olimpiade Guru Nasional. Saya tidak sempat membuka buku untuk belajar persiapan Olimpiade Guru Nasional tingkat propinsi dan sayapun kurang tidur karena harus menjaga kakak perempuan saya. Dengan keterbatasan persiapan saya tetap mengikuti seleksi tersebut. Pada hari seleksi Olimpiade Guru Nasional tingkat propinsi, saya berjumpa dan berkenalan dengan peserta dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatra Selatan. Peserta tersebut merupakan Guru – guru terbaik di kabupaten dan kota mereka masing masing. Ada yang pernah menjadi Guru Prestasi, ada yang menjadi Instruktur Nasional Kurikulum 2013, dan ada yang peraih nilai UKG tertinggi sehingga tak pernah terlintas dibenak saya bisa menjadi finalis OGN Tingkat Nasional, disebabkan minimnya persiapan saya. Namun saya bertekad untuk melakukan yang terbaik dengan menjawab soal seleksi tersebut secara maksimal dan segenap kemampuan saya. Setelah tiga hari pelaksanaan seleksi, saya pulang ke Musi Rawas bersama kakak perempuan saya karena dokter sudah mengizinkannya pulang dan dianjurkan untuk rawat jalan saja di rumah sakit terdekat. Hampir sekitar dua bulan kakak perempuan saya sampai sembuh. Bak kata pepatah Indah pada waktunya, mungkin itu pepatah yang tepat bagi saya, Sekitar jam 18.30 wib pada tanggal 14 Oktober 2018, saya menerima sms dari teman saya di lubuklinggau, beliau mengucapkan selamat pada saya menjadi finalis Olimpiade Guru Nasional tahun 2016 dan menyarankan saya membuka facebook saya. Ketika saya membuka facebook saya, pemberitahuan sangat banyak masuk dan di wall facebook saya banyak ucapan selamat dari teman – teman saya, baik itu di Padang maupun yang di Bengkulu. Besoknya saya mendapat telepon dari Dinas Pendidikan Propinsi Sumatra Selatan yang memberitahukan secara resmi bahwa saya menjadi finalis Olimpiade Guru Nasional tingkat Nasional bidang IPA mewakili propinsi Sumatra Selatan dan diharapkan segera mempersiapkan diri lomba tersebut. Peserta Finalis Olimpiade Guru Nasional dari propinsi Sumatra selatan ada 7 orang yaitu Jawawi,S.Pd (Bidang Guru Kelas SD);Floren Valentina,S.Pd (Bidang Matematika SMP); Lukman,M.Pd.Si (Bidang IPA SMP); Indah Sari Novini,SE (Bidang IPS SMP); Rusdiana, Surtini,S.Pd dan Dra Susi Kurniasih (Bidang Bahasa Indonesia).

Olimpiade Guru Nasional tingkat Nasional dimulai pada 31 Oktober 2016 sampai 4 November 2016. Pada 31 Oktober 2016, saya berangkat ke Jakarta mewakili Sumatra Selatan di lomba Olimpiade Guru Nasional tempanya di Hotel Grand Whiz Jakarta Utara. Bagi saya, Olimpiade Guru Nasional tingkat Nasional ini merupakan pengalaman yang pertama kali di ajang Nasional dan saya menjadi guru yang pertama kali bisa berhasil mengikuti lomba tingkat Nasional di Kabupaten Musi Rawas. Pada Olimpiade Guru Nasional tahun 2016 ini, saya berjumpa dengan guru terbaik seIndonesia. Pada acara pembukaan, seluruh peserta Olimpiade Guru Nasional tahun 2016 berbaur dan menjadi akrab seperti keluarga sendiri. Olimpiade Guru Nasional diadakan sangat kompetitif, transparan dan objektif. Beberapa pengalaman saat lomba yang tak terlupakan. Pada hari pertama, soal yang diuji terdiri atas dua jenis soal yaitu soal teori dan eksperimen. Pada sesi ini, nampak Peserta Olimpiade Guru Nasional mengalami kesulitan dalam menjawab soal teori dengan benar dan mengerjakan perintah yang sesuai dengan tuntutan eksperimen. Hal ini disebabkan level soal teori yang diuji merupakan soal High Order Thinking Skill, dimana soal tersebut menuntut peserta mampu berfikir secara kritis dan mampu mengaitkan keterpaduan antar konsep IPA secara utuh dan terpadu. Selain itu juga, peserta mengalami kendala saat eksperimen dimana soalnya meminta untuk merancang suatu eksperimen secara komprenhensif dengan alat dan bahan yang telah tersedia di meja. Hal ini membuat sebagian peserta bingung, karena masih banyak peserta belum bisa menggunakan alat eksperimen dan belum pernah melakukan eksperimen tersebut sebelumnya. Pada hari kedua, peserta diminta untuk mempresentasikan konsep IPA dan wawancara. Sesi ini penguasaan konsep IPA baik itu fisika, kimia dan biologi sangat diuji oleh juri. Pertanyaan yang disampaikan lebih menekankan pada konsep esensial sehingga ini menjadi materikulasi bagi peserta dalam konsep IPA.

Pengalaman di Olimpiade Guru Nasional sangat menginspiratif bagi saya. Banyak pengalaman dan berkah bagiku. Salah satunya saya mendapat apresiasi oleh bapak H Hendra Gunawan Bupati kabupaten Musi Rawas, yaitu reward umroh gratis kepada saya. Hal ini membuat saya semakin yakin “Guru Mulya karena Karya” dan disabilitas yang saya sandang tidak menghalangi saya untuk berkarya. Selain itu, pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, saya diwawancarai oleh Koran lokal “Linggau Post”,mereka bertanya bagaimana proses seorang guru yang menyandang disabilitas seperti saya bisa berprestasi di tingkat Nasional dan bagaimana teknik yang dilakukan dalam mendidik dengan keterbatasan fisik? sayapun menjawab bersahaja, bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia, disabilitas bukanlah penghalang seseorang untuk berkarya dan berkompetisi untuk maju, serta mendidik siswa di sekolah. Salah satu kiatnya tetap berusaha dengan maksimal dan berdoa pada Allah SWT serta tetap berfikir positif dan mendidiklah siswa harus heart to heart.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Trima ksh saudaraku mr yaroh mustain... mohon doanya ya.... amiinnn.....

07 Jun
Balas

Bangga bisa bertemu dan bersahabat denganPak Lukman. Panjenengan sangat menginspirasi: pekerja keras, ramah, dan pantang menyerah.

08 Jun
Balas

Sama buk.,,, saya jga mrasa pling beruntung.. bisa bjmpa dan bshbat guru teladan, smart, berprstasi dan rendah hati soerti ibuk.....

08 Jun

Bangga bisa bertemu dan bersahabat denganPak Lukman. Panjenengan sangat menginspirasi: pekerja keras, ramah, dan pantang menyerah.

08 Jun
Balas

Semangat senyum cikgu...

08 Jun
Balas

Siap.... smoga snyum itu bisa mnyinari dunia pndidkn yg lbh baik lgi..l

08 Jun

Subhanallah,, luar biasa, ternyata keterbatasan fisik tidak mempengaruhi bapak untuk berprestasi dan terus berkarya. Saya salut dan bangga. Sukses selalu untuk Bapak.

09 Jun
Balas

Salut buat saudaraku Mr Lukman. Aku sangat terkesan dg semangat juangnya. Kekurangan tak mampu menyurutkan semangatmu. Sikap kekeluargaan kpd semua org ikut mempertegas bahwa beliau guru yg menginspirasi. Maju terus brader.

07 Jun
Balas

Beruntung sekali bisa bertemu, kenal dan menjaljn persaudaraan dengan pak Lukman...seorang guru teladan yang selalu menginspirasi...tetap semangat ya pak...InsyaAllah segala tindakan mulia kuta dicatat ibadah oleh Allah..Semoga selalu diberi kesehatan dan selalu dalam.ljndungan Allah SWT....

08 Jun
Balas

Hebat Dek Luqman... suatu kebahagian bisa bertemu dan menjadi sahabatmu... semangatmu menginspirasi banyak orang ...termasuk SAYA.... Maju terus Dek....

07 Jun
Balas

Amiinnnn.... saya jga beruntung bjumpa dan mjadi saudaramu pak... smart, brprestasi dan rendah hati....

08 Jun

Mantap, Pak Lukman.Sungguh menginspirasi

07 Jun
Balas

Terima kasih bu rahma...atas semuanya.... udah mmotivasi saya....

08 Jun

Terima kasih bu rahma...atas semuanya.... udah mmotivasi saya....

08 Jun

Sukses Bapak Lukman

08 Jun
Balas

Amiinn.. trima ksh bukkkk

08 Jun

Amiinn.. trima ksh bukkkk

09 Jun

Amiinn.. trima ksh bukkkk

09 Jun

Suksesuntuk anda Bapak Lukman...

12 Jun
Balas



search

New Post