Lukman Hakim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH, MENYIAPKAN GENERASI BERILMU

HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH, MENYIAPKAN GENERASI BERILMU

HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH, MENYIAPKAN GENERASI BERILMU

Oleh: Lukman Hakim, M.Pd

Kepala SD Cirebon Islamic School

(CIS FULL DAY)

Cirebon, 15 Juli 2018

Senin, 16 Juli 2018 adalah hari pertama masuk sekolah, sesuai kalender pendidikan pada hari tersebut adalah dimulainya tahun pelajaran baru 2018/2019. Setelah melalui libur panjang pada tahun pelajaran sebelumnya, kini tidak terasa akan mengawali kembali tahun pelajaran baru tentu akan tumbuh semangat baru. Bagi para siswa baru, mereka akan mulai belajar di sekolah baru atau di kelas baru dan lingkungan yang baru. Bagi sebagian guru, mereka akan mendapat tugas di kelas baru dan akan bertemu dengan murid-murid yang baru.

Bagi para orangtua, mereka sibuk menyiapkan keperluan putra/putri tercintanya diawal masuk sekolah. Yang tak kalah penting, orangtua bukan hanya memenuhi keperluan perlengkapan sekolah, orangtua juga harus mempersiapkan anak secara keseluruhan baik lahir maupun batin. Karena perubahan aktifitas keseharian anak dan lingkungan saat sebelum sekolah akan beralih ke lingkungan sekolah dengan aktifitas dan lingkungan yang baru dengan segala dinamikannya. Mereka yang sebelumnya terbiasa hidup dalam pengawasan keluarga, menunjukan sikap manja dan masa kanak-kanak mereka di rumah, kita sebagian waktu akan mereka habiskan di lingkungan sekolah.

Dalam rangka mendukung dan memberikan perhatian kepada anak diawal masuk sekolah, beberapa tugas orangtua yang perlu di perhatikan adalah:

1. Mengenal pentingnya menuntut ilmu

Sebagai orangtua kita wajib menjelaskan dan memberi pemahaman kepada anak kita akan pentingnya menuntut ilmu semenjak usia dini, karena ilmu sebagai pondasi dasar dan modal bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang. Dengan ilmu, manusia dapat hidup dengan semangat dan memberi manfaat antar sesama. Maka dari itu, manusia buatlah obrolan yang baik dan nyaman sehingga anak mau mendengarkan dan memahami apa yang kita sampaikan tentang tujuan menuntut ilmu.

Allah SWT berfirman: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.S. Al-Mujadalah : 11)

Berdasarkan firman diatas kita dapat menjelaskan kepada anak-anak kita dengan bahasa yang sederhana, bahwa Allah mencintai orang-orang yang menuntut ilmu dan akan memberi kemuliaan kepada orang-orang yang berilmu baik di dunia maupun di akhirat. Dengan harapan anak-anak kita mampu belajar dengan baik dan semagat serta mempunyai cita-cita yang kuat untuk masa depan mereka. Maka dalam masa mereka menuntut ilmu kita harus terus memotivasi mereka dengan cara mendampingi dan memenuhi kebutuhan belajarnya.

Dalam sebuah hadist di jelaskan “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga (HR Muslim)”. Dari hadits tersebut, sangatlah jelas bahwa Allah memberikan jalan dan menjanjikan surga bagi orang-orang yang menuntut ilmu dengan baik.

2. Mengenal lingkungan sekolah

Ketika orangtua memilih dan mempercayakan pendidikan anaknya di sekolah tertentu, maka sudah melalui pertimbangan yang matang diantaranya adalah lingkungan sekolah. Tugas kita sebagai orangtua adalah mengenalkan lingkungan sekolah, baik dari sarana dan prasana juga memberikan informasi seputar fungsi fasilitas di setiap area sekolah. Biasanya pada masa awak masuk sekolah, pihak guru akan memberikan informasi dan penjelasan kepada seluruh siswa baru dan orangtuanya. Lingkungan sekolah yang baik, aman dan sehat tentu menjadi nilai lebih bagi para orangtua ketika memilih sekolah. Dalam perjalanan menuju sekolah kita juga bisa menjelaskan tempat-tempat yang dilalui sehingga ia mengenali bagaimana cara mencapai ke sekolahnya. Anda juga bisa mengenalkannya pada lingkungan sekolah dengan memberitahukan letak-letak ruangan di sekolah tersebut dan menunjukkan ruang kelasnya.

3. Meningkatkan kemandirian anak

Hari pertama masuk sekolah tentu memaksa anak harus lebih mandiri. Sebelumnya mereka mendapat perhatian penuh dari keluarga dirumah, kini ia harus berusaha belajar mandiri. Sosok orangtua atau pegasuh yang setiap saat selalu menjadi pendamping setia, kini harus melepas anak ke sekolah untuk belajar dan bersosialisai dengan teman serta gurunya.

Menurut Dra. Tjut Rifameutia Ali-Napis, M.A, dosen Psikologi Pendidikan dari Universitas Indonesia, bantuan berlebihan bisa mensugesti anak bahwa ia tidak mampu melakukan sesuatu sendiri. Ada dua alasan yang menyebabkan orang tua cenderung memberikan bantuan dan perlindungan berlebihan. Yang pertama karena khawatir. Padahal, orang tua yang terlalu khawatir akan membatasi anak untuk mencoba kemampuannya. Bila perlindungan berlebihan berlanjut terus sejalan dengan bertambahnya usia anak, maka anak akan selalu mengharapkan bantuan orang lain setiap kali ia menghadapi masalah. Alasan kedua, karena orang tua tidak sabar. Ketimbang menunggu anak berusaha memakai sepatunya sendiri, orang tua cenderung lekas membantu agar cepat selesai. Akibatnya, anak tidak memperoleh kesempatan untuk mencoba. Belajar mandiri memerlukan bantuan dan bimbingan orang tua. Hasilnya akan nampak bila orang tua rajin dan konsisten memberikan stimulus. Kemandirian hanya bisa dicapai melalui suatu tahapan yang sesuai dengan perkembangan usia anak.

Oleh karena itu, melatih kemandirian mesti dimulai sejak dini sesuai dengan usianya. Orang tua tidak dapat hanya mengandalkan sekolah untuk menempa anak menjadi mandiri, karena anak lebih banyak menghabiskan waktu di rumah ketimbang di sekolah. maka kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orangtua sangatlah diperlukan.

4. Membangun komunikasi dengan pihak guru dan warga sekolah

Melatih anak agar berani dan mampu berkomunikasi bukanlah hal yang mudah, perlu pendampingan dan mental yang kuat. Apalagi pada saat hari pertama masuk sekolah yang semuanya masih terasa baru, baik lingkungan, teman, guru dan warga sekolah yang baru. mengajarkan anak agar mampu bertanya kepada teman sebaya atau yang lebih tua ketika ada hal yang kurang ia mengerti. Maka dari itu, ajak dan dampingi anak untuk berkomunikasi dengan gurunya, paling tidak mengenalkan tentang kelebihan dan kekurangan anak agar bisa di tangani lebih lanjut jika ada hal yang guru pahami sehingga dari situ anak mulai mengetahui sosok guru yang akan mengajar dan mendidiknya di sekolah.

Mungkin bisa saja terjadi dalam benak anak tentang bayangan sosok gurunya yang akan mengajar nanti terkadang bisa membuat anak takut, padahal ia belum mengetahui karakternya dengan pasti. Untuk menghilangkan kecemasan ini tidak ada salahnya kita kenalkan anak terlebih dahulu pada guru. Ketika si anak melihat calon gurunya adalah sosok yang ramah, maka segala ketakutan tersebut bisa mereka hilangkan dan semakin akrab dengan gurunya.

5. Selalu memberikan reward/apresiasi untuk anak

Seperti yang kita ketahui banyak cara dalam memberikan bentuk apresiasi kepada anak kita ketika mereka dapat menyelesaikan tugas sederhana dari orangtua atau saat meraih prestasi tertetu. Reward/apresiasi yang dapat kita berikan misalnya: Memberi pujian, ungkapan kebanggaan, elusan dan kecupan sayang bila anak dapat melalui hari pertamanya dengan baik. Hal itu dapat menumbuhkan rasa semangat dan menghindarkan anak dari sikap cengeng (mudah menagis), tidak gelisah mencari–cari orangtua dan lain sebagainya. Anak akan memupuk keyakinan yang kuat dan perlahan mulai tumbuh sikap percaya diri bahwa dia akan baik–baik saja dan dapat melalui semua aktifitasnya di sekolah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post