Lukman Ismail

Lukman lahir di Wanio sidrap provinsi Sulawesi selatan. Mengajar di smpn 2 panca lautang sidrap. Hobby menulis apa saja yang penting bermanfaat. Otak encer kala...

Selengkapnya
Navigasi Web
ANAK DAN MENANTUKU MENIPUKU

ANAK DAN MENANTUKU MENIPUKU

Sebuah kisah hidup sepasang suami isteri yang sangat serakah. Dengan berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan harta yang dikumpulkan oleh ayahnya bersama isteri keduanya.

Pak Ahmad yang sudah menikah yang kedua kalinya,  Dia Memang pantas menikah karena tidak ada yang bisa merawatnya . Isterinya yang pertama meninggal dunia dua tahun lalu sehingga hidupnya sendiri tanpa ada yang menemani apalagi anak perempuan satu satunya bernama Subaeda lebih duluan juga menikah .

Pak Ahmad dengan isterinya yang kedua hidup dengan bahagia. Mereka selalu bekerja bersama di sawah dan ladang, maklumlah sebagai petani di desa pasti pekerjaan utama masyarakat hanya bertani atau berladang. Walaupun demikian pak Ahmad bisa juga membeli apa yang diinginkan termasuk membeli tanah persawahan untuk memperluas tanah garapannya.

Memang pak Ahmad dikenal sebagai pekerja ulet dan rajin, apalagi isterinya yang kedua ini termasuk wanita pekerja juga. Sehingga rezekinya semakin melimpah.

Suatu hari datanglah Subaeda bersama suaminya dengan menggunakan sepeda motor. Dengan sikap hormat dan santun kepada ayahnya dan ibu tirinya. Sebagai anak dan menantu memang harus selalu hormat kepada orang tua, hal tersebut dilakukan oleh Subaeda bersama suaminya.

Awalnya Pak Ahmad tidak ada sama sekali rasa curiga terhadap anak dan menantunya, pada hal baru kali ini mereka bertemu setelah pak Ahmad menikah. Pikirannya bahwa Subaeda datang hanya untuk melepas rindu sambil bertemu ibu tirinya.

Lama mereka bercerita sebagai keluarga, anak, ayah dan menantu. Tiba-tiba terucap kalimat yang sangat menusuk hati pak Ahmad dari anaknya. 

Pak " aku mohon rumah ini diberikan kepada saya. Bapak khan tahu bahwa rumah ini warisan ibu saya!. Pak Ahmad seperti ditampar mukanya sendiri di depan isterinya.

Subaeda !. Ingat ya memang rumah ini dibangun sama ibumu, tetapi saya yang memberi uang. Apalagi Saya ini ayahmu tinggal di sini?. Di mana perasaan mu Subaeda? Keluh Pak Ahmad pada anaknya.

Baiklah Pak, boleh bapak tinggal tetapi rumah ini harus bapak beli !. Baiklah Subaeda kalau memang begitu maumu. Tanda pak Ahmad menerima tawaran anaknya.

Hari pun berlalu hingga pembayaran sesuai kesepakatan dilakukan. Dan ditanda tangani kedua belah pihak. Setelah pembayaran dilakukan, kembali Subaeda mengajukan satu hal lagi di hadapan ayahnya.

Pak!. satu lagi saya mau tuntut sama bapak!. Apalagi Subaeda? Tanya pak Ahmad. Sawah yang bapak kelola, itu juga harus bapak beli karena itu juga masih warisan ibu saya?

Pak Ahmad mendongak melihat langit langit rumah nya sambil mengingat isterinya yang pertama, ibu kandungnya Subaeda, lalu terucap di mulutnya " Bu, ternyata kita melahirkan anak durhaka" Subaeda sudah tidak melihat lagi saya sebagai orang tuanya ". Keluhan Pak Ahmad kepada istrinya yang pertama.

Kalau memang demikian Subaeda keinginanmu, baiklah akan saya penuhi, kata pak Ahmad.

Sepulang Subaeda bersama suaminya. Subaeda meneteskan air mata atas perlakuannya terhadap ayahnya. Subaeda masih punya kasih sayang terhadap bapaknya tetapi ada satu hal yang sangat sulit dilawan Subaeda yaitu suaminya.

Ternyata suaminya yang menggurui Subaeda untuk melawan orang tuanya dengan cara memeras hartanya. Suami Subaeda adalah lelaki pengangguran dan mau hidup enak. Dia selalu marah sama istrinya jika ada sesuatu yang diminta tidak diberikan sama Subaeda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pak,...sehat dan sukses selalu

30 Oct
Balas

Terima kasih Bu oria

30 Oct

Semua tak lepas dari sebab akibat, Ya...Keren kisahnya Pak . Sukses

30 Oct
Balas

Terima kasih Bu Siti

31 Oct

Luar biasa Pak. Sukses selalu

31 Oct
Balas

Terima kasih pak

31 Oct

Karena suami jadi anak durhaka. Keren ceritanya.

30 Oct
Balas

Terima kasih Bu Nanik

30 Oct

Inspiratif

30 Oct
Balas

Terima kasih pak sandi

31 Oct



search

New Post