Lukman Ismail

Lukman lahir di Wanio sidrap provinsi Sulawesi selatan. Mengajar di smpn 2 panca lautang sidrap. Hobby menulis apa saja yang penting bermanfaat. Otak encer kala...

Selengkapnya
Navigasi Web
TAQDIR TAK AKAN KEMANA

TAQDIR TAK AKAN KEMANA

Setelah tamat SD, Merry tidak berniat melanjutkan pendidikan . Maklumlah orang tua sudah meninggal jadi tidak ada yang bisa membiayai . Hiduplah Merry sebagai anak yatim, ibunya pun wanita yang tidak bisa berbuat banyak karena memang miskin dan tidak meninggalkan harta warisan kecuali sebuah gubuk kecil. Padahal ada cita cita yang besar ingin dicapai tetapi apa daya, saya hanya seorang anak yatim dan sangat miskin.

Beruntunglah Si Merry sebagai anak yatim . Karena kebetulan masih ada seorang keluarganya yang peduli dengannya sehingga membawa Merry ke jakarta untuk di sekolahkan hingga tamat sebagai sarjana. Walaupun memang tinggal di rumah keluarga akan tetapi Merry sebagai anak yang tahu diri tinggal di rumah orang. Dia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah yang ditempati. Artinya Merry adalah anak yang patuh dan penuh tanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan di rumah itu. Pekerjaan yang sehari hari dilakuan, tidaklah membuatnya mengeluh. Dia tetap sabar melakukan dengan baik.Merry hanya bersyukur kepada Allah masih ada orang yang peduli dengannya, apalagi dapat menyekolahkannya.

Setelah berhasil menjadi sarjana, Merry mencoba mencari pekerjaan tetap yang sesuai dengan jasanya. Lalu mencoba melamar di sebuah perusahaan swasta, tapi rezeki belum berpihak padanya karena semua perusahaan yang di tempati melamar pekerjaan menolak karyawan. Entah kenapa tiba-tiba teringat seorang teman yang pernah menjadi teman kuliah. Merry mencoba menelpon dia untuk bercerita sambil iseng iseng siapa tahu ada lowongan kerja. Dalam percakapan lewat telepon itu, temannya yang bernama Mirna masih juga menganggur. Merry tidak putus asa dengan keadaan, Dia harus bekerja dan dapat uang. Sambil duduk santai dan buka buka HP nya ternyata ada WA dari sebuah perusahaan besar yang pernah menolaknya untuk datang secepatnya memasukkan berkas dengan alasan bahwa Merry diterima sebagai karyawan di perusahaan jepang. Tak terasa Merry langsung sujud syukur dengan berucap Alhamdulillah ya Allah. Sungguh kebahagiaan yang cukup terasa bagi Merry seperti dia kejatuhan bulan hari itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Slmt ya Merry. Sukses masa dpn mu & tetap lah rendah hati

02 Nov
Balas

Terima kasih Bu Fransiska atas supportnya

02 Nov

MaasyaaAllah rejeki tak akan salah orang. Tak akan salah sasaran. Keren Pak. Kisah inspiratif

02 Nov
Balas

Terima kasih Bu Siti

03 Nov

Inspiratif kisahnya, Pak Lukman. Terus berkarya. Salam literasi

03 Nov
Balas

Terima kasih pak Isak

03 Nov

Ceritanya mengganggu alam sadar saya pak, terganggunya karena cerita ini terlalu bagus untuk saya, mengingat teman saya di kampung seorang anak yatim bisa menempuh S2 via beasiswa. Ulet, cerdas, bersahaja orangnya sehingga apa yang dicita-citakan terwujud, salam sukses selalu pak

02 Nov
Balas

Terima kasih pak Jumari, kisah ini ku ceritakan pengalaman seseorang di kampung, kebetulan keluarga juga.

02 Nov

Kisah yang inspiratif. Sukses selalu Pak.

03 Nov
Balas

Terima kasih Bu

03 Nov



search

New Post