Sudah banyak korban yang terkapar virus corona. Menyebabkan kita resah. Entah kapan berakhir. Sudah banyak yang kami lakukan untuk mencegah virus ini, mulai dari tinggal di rumah saja, jaga jarak, jaga Kebersihan, pakai masker sampai isolasi diri. Semua ikhtiar itu sudah dilakukan. 

Mungkin ada yang bertanya apakah anda pesimis ?,kurang semangat? Atau sudah bosan di rumah saja?. 

Pertanyaan tersebut jawabnya bisa ya bisa tidak. Jawabnya ya Karena memang kita sudah lama di rumah, tinggal di rumah tanpa penghasilan tentu membawa penyakit juga. Jadi otomatis ada rasa bosan. 

Jawabnya tidak, oleh karena kita optimis problem ini akan berakhir. Asal ada kesungguhan semua pihak. Hanya terkadang kita tidak sabar menunggu berakhirnya situasi ini. 

Jika kita melihat dan mendengar berita di TV atau di media sosial ,seolah-olah tak ada waktu kapan berakhir .apalagi laporan kasus selalu bertambah. Itu yang membuat kita semakin resah. 

Tapi kita punya keyakinan bahwa ada Tuhan. Cuma setelah wabah ini meluas muncullah berbagai statement yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona ini. Dan selalu yang diunggulkan adalah praktek tinggal di rumah saja dst. Namun lupa dengan Tuhan. 

Pada hal sudah dikatakan, hal itu selalu kita lakukan .namun hasilnya belum yang di harapkan .Jadi kami ini mengambil sikap tetap di rumah, tapi tidak pusing dengan virus, dan selanjutnya Tidak nonton berita dan buka HP. 

Putus hubungan dengan orang dan putus hubungan dengan HP,