Jam memberi isyarat, Saatnya bangun jangan Terlambat.

Pagi hari sarat manfaat, Orang orang yang mau meningkat .

Hidup itu indah, jangan dianggap susah.

Beri arti ayah , semangat pantang menyerah.

Biarkan Daku menatap, wajah yang tak pernah gelap.

Engkau yang berhati sedap, Rasa yang tak bosan dilalap.

Andaikan diri ini mati ,Apa yang dibawa pergi.

Siang malam kita menanti ,Ajal sudah pasti.

Tuhanku yang maha suci, Sesuci air di hati.

Biarlah Aku duduk sendiri, Menanti kasih Tuhanku yang sunyi.

Walau hidup lagi papa, Asal Jangan suka durhaka.

Anak Shaleh yang tabah, Tidak suka tamak harta.

Siang malam hidup bekerja, mencari nafkah keluarga,

Tak ada kerja yang lebih berharga, Kecuali mengabdi pada Tuhan dan ayah bunda.

Tetaplah dirimu tiap hari, Sudahkah siap mati .

Kita hidup harus punya arti. Sebagai seorang abdi ilaihi.

Aku sangat bahagia dengan dunia ,Anugrah tuhanku berlimpa .

Kusyukuri yang ada. Asal hati lapang dada.

Kemanapun kau pergi ,Mencari kehidupan sehari hari .

Tapi tak pernah sujud pada ilaihi, Jangan harap hidupmu berarti.

Takkan ada kesenangan di hati, bagi orang buta tuli.

Diberi nasehat tutup hati, Masih hidup dianggap mati.

Mohonlah ampunan Tuhanmu, semoga bahagia hidupmu .

Biarlah orang mencelamu, Asal Tuhan meridhaimu .

Waktu kita terbatas. Sebatas tubuh bernapas.

Manfaatkan hidup selagi Bernafas. Jangan diperbudak oleh rasa malas.

Celakalah orang yang hidup, Tanpa ada bekal yang Cukup.

Hidup matimu akan dirundup. Kemalangan yang membawa gugup .

Tak ada tempat yang paling indah, kecuali bersama Allah.

Dekatilah dengan tabah ,Hanya padanya kita berserah.

Sering kali Aku berlagu, Kesombongan yang senantiasa di tabu .

Aku memohon ampunan tuhanku, atas segala perbuatan ku.