Sewaktu masih kecil, orang tua sering menceritrakan hal hal yang unik bagi anak anak. Tujuan nya disamping menghibur, dapat juga Menakut-nakuti anaknya agar tidak nakal atau keluar rumah di waktu magrib sampai malam .

Beberapa jenis makhluk yang bisa dipakai Menakut-nakuti anaknya adalah nene pakande, jenis makhluk yang bertubuh besar dan suka makan anak-anak. Ada juga disebut parakang yaitu jenis makhluk yang suka makan isi perut, ada juga yang bernama peppo yaitu makhluk yang terbang yang mengganggu manusia di perkebunan atau di persawahan .

Jenis makhluk lain yang lebih menakutkan adalah asu panteng, jenis anjing jelmaan yang tubuhnya besar yang berkeliaran di waktu tengah malam, asu panteng ini merupakan jenis anjing pemburu tentara batheng yang mengejar buruan yaitu orang yang sakit keras. Kemudian tentara batheng itu sendiri yaitu jenis makhluk yang mirip tentara dengan berkendaraan kuda putih atau hitam.

Biasanya tentara batheng memburu orang yang keluar malam atau seseorang yang sakit keras .Pandangan orang tua dahulu tentang makhluk makhluk tersebut sebagai makhluk yang harus di hindari .Olehnya itu nasehat orang tua jika mau keluar rumah hendaknya senantiasa mengingat Allah dan memberi salam jika mau bepergian atau meninggal kan rumah, begitu pula harus menghindari keluar rumah di waktu tengah hari, magrib,, dan tengah malam.

Dibalik maksud orang tua Menakut-nakuti anaknya, tersimpan pula nilai pendidikan di dalam nya. Akhirnya anak-anak merasa patuh pada orang tua. Tapi ada pandangan lain Bahwa cara pendidikan orang tua seperti itu malah justru membuat anak jadi penakut.

Bagi saya, cara berfikir orang tua pada anak anak nya itu merupakan cara terbaik agar anak tidak nakal dan suka keluyuran di waktu malam.

Saya melihat remaja, anak muda mudi banyak yang rusak Kepribadian nya karena selalu keluar rumah di waktu malam. Di malam harilah terdapat berbagai maksiat terjadi.

Kemudian orang yang berpandangan cara mendidik orang tua dahulu adalah membuat anak menjadi penakut, Menurutku itu adalah pandangan tidak seutuhnya benar. Biasanya anak-anak yang sudah besar bisa juga menilai cara berfikir orang tua.