Lukman Nur Hakim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

ANJURAN SEBELUM BERANGKAT SHOLAT IDUL FITRI

ANJURAN SEBELUM SHOLAT IDUL FITRI Jumat (31-5-2019), KH. Subhan Ma'mun selaku pengasuh Pondok Pesantren Luwungragi Brebes sekaligus pembaca kitab Bidayatul Hidayah mengadakan acara khataman ngaji pasanan yang diikuti ribuan peserta ngaji pasanan sore hari. Ngaji pasanan ini diikuti oleh para santri dan masyarakat umum yang setiap sore hari dengan khidmat, berduyun-duyun mendatangai Pondok Pesantren Assyalafiah Luwungragi Brebes. Mereka datang dari berbagai penjuru, untuk duduk bersama menyimak Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al-Ghazali yang dikaji oleh KH. Subhan Ma'mun, dingaji pasanan 1440 H. Acara khatamam, dimulai dengan penyampaian nasehat KH. Subhan Ma'mun kepada para peserta khataman kitab Bidayatul Hidayah, tentang anjuran sebelum melaksanakan Sholat Idul Fitri. Pertama, beliau menasehati agar ketika berangkat ketempat sholat Idul Fitri, sebaiknya mencari jalan yang agak jauh dan pulangnya menempuh jalan yang lebih pendek. hal ini dapat difahami antara jalan berangkat dan pulang sholat, disarankan mengambil jalan yang berbeda. Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah radliallahu ‘anhuma, إِذا كانَ يَومُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّريقَ Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hari raya mengambil jalan yang berbeda (ketika berangkat dan pulang). (HR. Bukhari). Perlu diketahui, menurut KH. Subhan Ma'mun bahwa jalannya orang-orang yang mau melaksanakan Sholat Idul Fitri sudah ditunggu dan disambut oleh para Mailakat, baik dipinggir jalan maupun persimpangan jalan. Kedua, sebelum berangkat Sholat Idul Fitri hendaknya makan lebih dulu. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW. كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَغْدُ وْيَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَاْكُلَ تَمَرَاتٍ “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pergi pada hari Idul Fitri hingga beliau makan beberapa butir kurma” Hadits Riwayat Bukhari. Nabi Muhammad SAW. Selalu makan sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, walaupun hanya sedikit. Ketiga, tidak hanya pada sholat Idul Fitri saja, pada sholat wajib terutama sholat jumat, dianjurkan mandi lebih dahulu, memakai wangi-wangi dan berpakaian yang bagus. Agar terlihat segar dan ditercium baum harumnya oleh jamaah lain. Sehingga tidak mengganggu jalannya kekhusuan pelaksanaan sholat jamaah. Keempat, Takbir pada Sholat Idul Fitri pada rokaat pertama sebanyak 7 X dan rokaat kedua 5 X. Adapun bacaan tasbih sebelum takbir adalah ; سُبْحَانَ الله وَالْحَمْدُ ِلله وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَالله أَكْبَرُ 7 (tujuh) takbir itu diluar takbiratul ikhram. Sedangkan setelah takbiratul ikhram membaca doa iftitah (do’a yang dibaca setelah takbiratul ihram). اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلا إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِىَ لِلَّذِى فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلاَتِى وَنُسُكِى وَمَحْيَاىَ وَمَمَاتِى لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ Setelah selesai membaca doa iftitah, kemudian membaca surat Al-fatikhah dianjurkan membaca taawud أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ lebih duhulu yang lirih, setelah itu membaca بسم الله الرحمن الرحيم dengan keras. Setelah memberikan nasehat tentang seputar sholat idul fitri. kemudian beliau selanjutnya memimpin acara tahlil secara berjamaah. Adapun rencana Kapolres Brebes, AKBP Aris Supriyono, yang akan datang pada acara hataman pasanan 1440 H. di pondok Pesantren Luwungragi tidak bisa hadir, dikarenakan sedang menemani Kapolri berserta rombongan dalam rangka mengecek kodisi mudik 2019 di wilayah Brebes. Adapun dari Polres Brebes yang hadir pada acara hataman kitab Bidayatul Hidayah di Pondok Pesantren Assyalafiyah Luwungragi adalah Kasat Binmas Polres Brebes AKP Pranata dan didampingi Kapolsek Bulakamba Brebes AKP Widiaspo. Adapun setelah selesai sholat Idul Fitri segerahlah bersalam- salaman dengan tetangga, saudara dan ziarah ke makam kedua orang tua yang telah menghadap Allah lebih dahulu. Ziarah ini dapat disebut sebagai birrul walidain terhadap orang tua yang telah tiada. Wallahu 'alam bishowab. (Lukman Nur Hakim)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post