Lukman Nur Hakim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGENANG 7 HARI

MENGENANG 7 HARI

MENGENANG TUJUH HARI ABAH H. ICHSAN Selasa dini hari, sekitar jam 02.20 WIB. bertepatan dengan tanggal 3 Desember 2019 atau 6 Robiul tsani 1441 H. Orang tua saya, Bapak H. Ichsan telah menghadap Allah SWT dengan tenang, dalam usia 65 tahun. InsyaAllah almarhum khusnul khotimah, membawa iman dan Islam. Amin. Almarhum lahir di Kabupaten Semarang pada tanggal 16 Agustus 1954 M. Almarhum memiliki 8 bersaudara. 2 (dua) kakaknya sudah terlebih dahulu menghadap Allah SWT. ( Pakde Katar dan pakde H. Daslan) sedangkan yang masih hidup. pakde Shodaqoh, Pakde H. Saliyan, Pakde Dalail, Bu le Hj. Darmini. Pak le Rakhmat. Sedangkan keluarga yang di tinggal dari istri, Hj. Nur Maudhoah Al-Khafidhoh, dan dari anak-anaknya berjumlah 7 (tujuh) orang. Anak tertua Hj. Widiyawati, selanjutnya Hj. Heni Agustin, Dedy Syarif Hidayat, Moh. Syaifi, dari istri pertama ibu Muhayyah yang meninggal pata tahun 1994. Selanjutnya dari istri sekarang, dikaruniai 3 (tiga) anak, yaitu Izzatin Nauli, Robiatul Adawiyah dan yang terakhir Azka Kholqi Muhammad Al-Zakki. Adapun dari para menantu-beliau adalah, H. Lukman Nur Hakim, Khusnul Maufur, Sugito Ahmad Thoriq, Habibatin Naqiyyah dan Lutfi Jauharotul Khusna Az-zahra. Sedangkan dari cucu-cucu yang ditinggalkan beliau, ada 8 (delapan) dari pasangan Hj. Widiyawati dan H. Lukman Nur Hakim yang menetap di Brebes. Zukhruf Syamil Basyayyef Hakim, Zahro Raihanatul Widad Hakim. Zamzami Fayyed Syaibah Hakim. dari Heny Agustin dan Khusnul Maufur memiliki anak bernana Zakiyah Zulfa Agustin, sedangkan dengan suami Sugito Ahmad Thoriq yang sekarang memiliki anak bernama Halimatul Azkiyah An-Nafisah dan Abdullah Maimun. Selanjutnya dari Pasangan Dedy Syarif Hidayat dan Habibatin Naqiyah, memiliki anak bernama Mayya Kholida dan Tuba Ainussalsabil. Bapak-Ibu jamaah tahlil yang saya hormati dan dirahmati Allah SWT. Saya mewakili keluarga, mengucapkan banyak terimakasih, atas kehadiran Bapak, Ibu, para Kyai, ustadz dan ustadzah, yang telah meluangkan waktu untuk mendoakan Bapak saya, dengan mengikuti acara kegiatan tahlilan selama 7 (tujuh) hari yang diadakan keluarga. Baik yang dilaksanakan ba'da sholat ashar oleh ibu-ibu, maupun ba'da isya oleh Bapak-bapak. Semoga Allah SWT, membalas kebaikan yang Bapak Ibu lakukan. Jazakallah Ahsana Jaza. Amin. Selanjutnya, saya atas nama anak menantu tertua, memohon kepada jamaah tahlil, baik yang dilaksanakan ba'da ashar maupun isya. Bila almarhum selama menetap di Wedalan sejak tahun 1977 sampai 2019 kira-kira selama 42 tahun, barang kali ada kesalahan dan kekhilafan dari beliau, saya atas nama keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya. Mohon dimaafkan nggih Pak.... Bu... Alhamdulillah. Satu lagi permohonan keluarga, kepada Bapak Ibu semua. Barangkali selama hidup Almarhum memiliki sangkutan hutang piutang, atau amanat yang bapak-Ibu pernah mendengarkan dari beliau, saya mohon dapat menghubungi pihak keluarga, sebagai ahli warisnya untuk dapat diselesaikan. Jamaah tahlil yang InsyaAllah dimulyakan oleh Allah SWT. Perlu saya sampaikan disini, sebagai tambahan informasi tentang biodata, kepribadian, cara berfikir, kebaikan ataupun manakib almarhum, selama masa hidupnya, yang mungkin dapat dijadikan ketauladan dari Almarhum. Baik untuk anak-anaknya, saudadara, maupun para tetangga almarhum. Dan dalam pembuatan tulisan ini dimaksud untuk mengenang jasa-jasa beliau dalam menegakkan syariat Islam di dukuh nggajian Wedalan dan sekitarnya. Selama saya menjadi menantu beliau. Almarhum tidak pernah menyuruh saya, apalagi marah. Almarhum kalau berbicara seperlunya dan lebih banyak diam. Ketika ada masalah almarhum lebih mengambil jalan mengalah, dari pada berurusan yang berkepanjangan. Saya yakin dan seyakin-yakinnya Almarhum adalah orang baik, terbukti mulai hari pertama sampai sekarang, banyak orang yang mendoakan. Khususnya dari para tetangga, teman dan saudara dari luar kota. Mereka mau menyempatkan hadir di acara tahlilan dan bahkan ada yang datang langsung ke makbarah khusus untuk mendoakan almarhum. Sepertinya, setiap hari alunan ayat-ayat Al-Quran, baik secara jamaah mengadakan acara khotmil Qur'an maupun hanya membaca surat yasin, ataupun tahlil di makbaroh. Mulai dari anak-anaknya, teman dan para santrinya. Seolah-olah tak berhenti dan terus saling bergantian. Mereka para ta'ziyin sepertinya ingin menghantarkan, perjalanan panjang Al-marhum dengan bacaan Al-Quran. Sebagaimana keinginan Almarhum semasa hidupnya untuk selalu mendengar lantunan ayat Alquran dalam peristirahatanya, dari anak-anaknya maupun para santrinya. Almarhum semasa hidupnya pula dapat dikatakan sebagai penjaga Al-Quran. Karena almarhum suka menghantarkan istri dalam kegiatan rutinan hotmil Quran, yang diadakan oleh para khufadz di daerah Pati maupun sekitarnya. Almarhum juga merupakan orang yang rutin dalam keseharian hidupnya untuk membaca Al-Quran. Para jamaah tahlil, yang saya hormati. Berbicara soal Almarhum menurut saya sebagai menantunya adalah. Beliau dapat dikatakan sebagai salah satu orang yang ahli shodakoh. Terbukti etiap ada kegiatan perjuangan keislaman baik di desanya sendiri maupun di luar desanya. Beliau selalu hadir, menyerahkan sebagian harta yang dimilikinya untuk perjuangan Islam. Baik untuk membangun Masjid, Mushola maupun lembaga pendidikan (Madrasah). Beliau juga dapat dikatakan sebagai pejuang dalam menegakkan ajaran Islam di bumi Wedelan dan sekitarnya. Beliau tidak pernah berhenti selama masa hidupnya, untuk membaktikan diri kepada Allah SWT. Menjadi khotib dan imam Masjid Wedelan dan Gading. Bahkan pernah sampai ke Mbamban Gunungwungkal. Perjuangan beliau menurut saya sangat berat. Karena di saat itu sangat minim orang-orang mau mengerjakan sholat, bahkan ada yang belum mau menjalankan sholat, karena terbawa mitos saat itu, "kalau ada orang sholat nanti mati." Tapi saat sekarang, Alhamdulillah sudah banyak orang-orang yang ahli ibadah, dan mau meramaikan kegiatan keislaman. Baik dimasjid maupun dirumah-rumah. Menurut anak-anakknya. Beliau adalah pendobrak, atas mitos-mitos yang mengaburkan makna islam. Sehingga beliau berusaha sekuat tenaga untuk merintis bersama istri yang dulu maupun sekarang, untuk berdakwah dalam menegakkan syariat Islam. Perjuangan almarhum, sejak awal rumah di nggajian ini berdiri, mulai menjadi tempat mengaji anak anak kampung terutama dari anak-anak sekitar nggajian waktu itu. Dan alhamdulillah, hingga sekarang, dapat berdiri pondok pesantren di samping rumahnya, TPQ, RA dan Madrasah Ibtidaiyah. Semua terbangun, tidak bisa lepas atas usaha dan kegigihan beliau, bersama masyarakat setempat. Mudah-mudahan hasil karya beliau akan terus diperjuangkan oleh anak-anaknya dan masyarakat sekitarnya. Sedangkan, salah satu kebaikan lagi, yang almarhum lakukan selama hidupnya menurut saya, sebagai menantu dan mewakili anak-anaknya yang lain. Bahwa Bapak H. Ichsan. Merupakan Ahli silaturahim. Silaturahim beliau tidak hanya saat sehat saja. Kadang beliau melupakan sakitnya demi dapat bersilaturahim. Sehingga anak-anaknya tidak dapat melarangnya. Tiga hari sebelum menghadap Allah SWT. Alhamdulillah beliau dapat menyempatkan diri silaturahmi dengan para mengasuh anak-anaknya di pondok pesantren Arwaniyyah, dan Nahdlatul Quran Kudus. Sepertinya beliau sudah tahu akan meninggalkan anak-anaknya selamanya. Sehingga beliau harus pamitan lebih dahulu dengan anak-anaknya yang masih di pondok, sebagai perjumpaan yang terakhir. Sebagai tambah informasi tentang almarhum. Beliau dalam bersilaturahmi selalu berusaha mengajak semua keluarganya. Seorang ayah yang mengajarkan kedekatan dengan para ulama. sebagai pewaris Nabi. Memandang wajah ulama, bersentuhan langsung dengan ulama, yang dapat membuahkan kebahagiaan tersendiri bersama keluarga. "Menjadi keluarga yang dekat dengan para ulama." Memprioritaskan pendidikan yang almarhum tekankan kepada anak-anaknya, Alhasil menjadi sarjana semua. Dan tentunya pendidikan pondok pesantren yang almarhum tanamkan kepada anak-anaknya sejak lulusan Sekokah Dasar (SD). Ketika anak-anaknya lulus SD semuanya harus melanjutkan di pondok pesantren dan melanjutkan keperguruan tinggi. Satu lagi keistiqomahan beliau adalah, almarhum dalam hidupnya selalu berusaha tidak meninggalkan sholat dan dzikir malamnya. Sehingga di akhir hayatpun beliau masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk dapat menyelesaikan sholat dan dzikir aurod malam yang di rutinkannya. Dalam melakukan sesuatu sebagai seorang petani, beliau diniati untuk beribadah dan lihurmati tamu. Seperti ketika sedang menamam sesuatu. Seperti sengon, tela, rambutan, mangga dan lain-lain. Beliau menanam sudah diniati untuk ibadah, dakwah dan menghormati para tamu yang bersilaturahmi ke rumah almarhum. Kita yang hadir disini, dimajlis tahlil ini. saya yakin merasa kehilangan semua. Kehilangan sosok guru desa, guru keluarga dan guru yang sebenarnya. Mengajar tidak hanya dengan kata-kata. Mendidik dengan hati. Berjuang dengan harta benda. Selama jalan Abah. Guru kami dalam kehidupan. Guru Silaturahmi. Guru Shodaqoh. Guru Ibadah. Dan Guru kesabaran. Semoga perjuangan dan amal ibadah abah, diterima oleh Allah SWT. dan menempatkan abah dalam surga-Nya. Amin. Ilaa Ruh Abah H. Ichsan bin H. Supadi. Al fatihah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Orangnya sudah tiada tapi pemikirannya selalu hidup sepanjang masa. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

08 Dec
Balas

Ya Allah, aku sedih. Semoga keberkahan mengiringi

08 Dec
Balas



search

New Post