Luluk Shoimah

Pengajar Bahasa Indonesia di MTs Negeri 4 Tulungagung. Penikmat sastra, film, dan musik....

Selengkapnya
Navigasi Web
Momen Me-lockdown-kan Diri

Momen Me-lockdown-kan Diri

Tak terasa, tujuh bulan lamanya negeri ini dilanda pandemi. Selama itu pula segala aktivitas serba dibatasi. Mulai dari PSBB, siswa belajar dari rumah, hingga banyak para buruh dan pekerja yang dirumahkan. Semua dibuat kacau oleh makhluk kecil yang tak kasat mata ini. Di tengah kecarut-marutan situasi akibat pandemi ini, pernahkah kita barang sebentar saja merenung dan introspeksi diri? Sadarkah kita bahwa sebenarnya alam sedang memberi kita kesempatan untuk lebih mengenal diri sendiri? Kita dianjurkan untuk di rumah saja, dilarang keluar rumah kecuali untuk hal yang mendesak saja, sehingga kita lebih banyak waktu untuk keluarga dan beribadah. Inilah momentum di mana Tuhan menginginkan kita untuk lebih dekat dengan-Nya. Sebenarnya kalau mau jujur, pembatasan sosial alias momen melockdownkan diri saat ini tak ada apa-apanya jika dibandingkan lockdown selama 309 tahun yang dilakukan oleh para Ashabul Kahfi di dalam gua. Dan jika ada pertanyaan, “Kapankah pandemi ini berakhir?” Tak perlu panik dan pesimis, cukup yakin dan berdoa saja. Bukankah Tuhan pernah berkata bahwa tak ada penyakit yang tak ada obatnya?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Covid mampu memberikan predikat pada masing-masing diri kita. Yang rajin dan tekun akan tampak rajin dan tekunnya. Yang malas juga semakin tampak malasnya. tergantung dari dirinya sendiri. Mau berubah atau tetap ambil posisi nyaman tanpa tantangan

13 Oct
Balas

Betul pak, pilihannya cuma 2, "berubah" atau "punah"? hehe :)

16 Oct
Balas



search

New Post