...Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.

Menulis adalah bekerja untuk keabadian...

Ungkapan Bapak Pramoedya Ananta Toer itu mau tak mau mengusik nuraniku. Ketika suatu saat nanti aku kembali kepada Sang Khalik, apakah yang dapat menjadi pengingat keberadaanku di dunia ini selain foto usang di dinding. Apakah aku akan jadi sejarah yang kemudian hilang, atau akan di kenang dalam keabadian.

Selalu terkagum kagum, itulah perasaanku ketika selesai membaca sebuah buku, diikuti pertanyaan dari mana datangnya ide ide hebat para penulis yang karyanya merupakan best seller dunia. Bagaimana lihainya mereka mengolah kata menjadi untaian cerita hingga kadang membuatku kembali ke halaman awal begitu sampai di akhir cerita karena belum rela berpisah dengan tokoh utama. Kata orang buku adalah jendela dunia, dan membaca menjadi kunci dari terbukanya jutaan pengalaman baru.

Alhamdulillah hari ini bertambah satu pengalaman dalam jejak hidupku. Mengikuti kegiatan pelatihan SaGuSaBu Jakarta angkatan IV, bergabung dengan komunitas guru menulis terbesar di Indonesia. Saling berbagi pengalaman dengan ibu bapak guru yang sangat bersemangat dari segala penjuru ibukota bahkan ada yang dari luar Jawa, serta di dampingi oleh para narasumber hebat yaitu Ibu Istiqomah,S.Pd., M.Pd. dan Ibu Yulli Rachmawaty yang siap membagi tips agar ide ide kami dapat tertuang dalam tulisan, dan itu berarti kami punya pekerjaan rumah malam ini untuk menyusun judul, outline dan sinopsis.

Termotivasi dan terinspirasi sudah jelas,apalagi melihat banyak kawan kawan guru yang karyanya telah berhasil diterbitkan. Mimpi untuk bisa seperti mereka juga ada, walaupun bermacam ide itu masih semerawut di kepala belum mampu aku uraikan jadi cerita.Minimal aku sudah memulai satu langkah kecil yang semoga akan menjadi awal bagi perjalanan panjangku untuk menjadi bagian dari keabadian.

Salam Literasi...

Bersemangaat...!