SMPN 5 KOTA TANGERANG SELATAN, MENYUSUR JALAN MENUJU CALON SEKOLAH ADIWIYATA
Memandangi gedung sekolahku dari kejauhan, orang tak akan menyangka itu adalah sekolah negeri. Penampilannya yang kini gagah dan megah, adalah buah dari perjuangan kepala sekolah kami yang dengan segala upayanya mengubah wajah sekolah. Ya, beberapa tahun lalu, jika mendengar nama sekolah kami, maka orang akan mengidentifikasikan dengan sekolah yang selalu banjir. Berada di dataran yang jauh lebih rendah dari daerah sekitarnya, serta dua anak sungai yang mengalir melintasi sekolah menjadikan sekolah kami memang langganan banjir.
Sejak tiga tahun lalu, perlahan tapi pasti sekolah kami mendapat bantuan dari APBD Kota Tangerang Selatan untuk menata ulang gedung yang ada. Gedung yang lama dirobohkan dan digantikan gedung baru dengan posisi yang lebih tinggi sehingga terbebas dari ancaman banjir saat musim penghujan datang. Pada pertengahan bulan Januari 2020 lalu, Walikota Tangerang Selatan Ibu Hj.Airin Rachmi Dhiany didampingi oleh Direktur Pembinaan SMP Kemdikbud Ibu Poppy Dewi Puspitawati hadir untuk meresmikan gedung yang baru.
Tentu suatu kebanggaan sekaligus kehormatan bagi kami mendapat perhatian yang sedemikian besar dari pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Tanggung jawab kami kini adalah menjaga dan mengembangkan sumber daya yang ada agar sekolah kami dapat mengukir prestasi akademis maupun non akademis agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Tentu saja yang tak kalah penting adalah menata lingkungan sekolah menjadi tempat yang nyaman. Sanitasi sekolah yang baik , lingkungan yang bersih dan asri, kantin yang menjajakan makanan sehat, adalah faktor - faktor yang harus terpenuhi agar sekolah sebagai rumah kedua bagi warga sekolah dapat menjadi tempat untuk beraktifitas dan berkreasi, menuangkan segala ide dan imajinasi.
Bak gayung bersambut, undangan untuk mengikuti kegiatan bimbingan tekhnis calon sekolah Adiwiyata tingkat kota pun datang. Berbekal surat tugas dari kepala sekolah, saya berkesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Berlokasi di Fame Hotel Gading Serpong, acara yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan berlangsung pada tanggal 5 - 6 Pebruari 2020 di buka oleh bapak Gatot Sukartono,M.Or. Dalam sambutannya beliau menekankan bahwa prioritas yang harus dikaji dan ditangani dengan baik di sekolah terutama pada 5 unsur yaitu SEKAM ( Sampah, Energi, Keanekaragaman Hayati, Air, dan Makanan)
Acara inti diawali dengan sosialisasi Gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah) serta Program Adiwiyata yang dikemas dalam bentuk talk show oleh Ibu Ida Afrida,M.Pd sebagai narasumber dan dimoderatori oleh Ibu Indra Kusuma Rini,BA..Selanjutnya bapak Bambang Rijadi,M.Pd memaparkan langkah - langkah yang harus di laksanakan oleh sekolah untuk mengawali Gerakan PBLHS. Pembentukan Tim PBLHS serta Kader Adiwiyata di sekolah menjadi salah satu point penting agar seluruh kegiatan yang terdapat dalam instrumen penilaian dapat terorganisisr dengan baik. Tak lupa peran seluruh aspek sekolah baik itu kepala sekolah, dewan guru, komite sekolah, siswa dan masyarakat harus di sinergikan agar gerakan ini dapat menjadi masif dan membudaya
Gerakan PBLHS sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 52 Tahun 2019 mencakup tiga komponen utama yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi. yang kemudian terkait dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 53 Tahun 2019 tentang Penghargaan Adiwiyata bagi sekolah yang memenuhi standar kriteria penilaian. Hal itu disampaikan oleh bapak Warjoko, M.Pd, seorang kepala sekolah yang telah berhasil membawa sekolahnya meraih penghargaan Adiwiyata.Beliau juga memaparkan instrumen penilaian apa saja yang terdapat dalam ketiga komponen tersebut.
Bimbingan tekhnis yang di pandu oleh ibu Nensih Kusliawati,ST pun tanpa terasa sudah memasuki tahap akhir. Setelah peserta membuat rencana tindak lanjut yang akan segera dilaksanakan sekembalinya ke sekolah masing - masing, acarapun di tutup dalam suasana yang penuh dengan keakraban.Satu hal yang menjadi nilai tambah pada bimtek ini adalah ketepatan waktu pada setiap sesi kegiatan. Hal yang cukup jarang kita jumpai tapi bukan tidak mungkin kita laksanakan.
Demikian pula halnya dengan mengubah pola hidup dan kebiasaan seluruh warga sekolah melalui Gerakan PBLHS. Tentu bukan hal yang mudah dan seketika, tetapi ketika kesadaran itu tumbuh maka akan tercermin dalam setiap prilaku yang kemudian akan mengakar menjadi budaya. Setahun, Sepuluh tahun, Seratus tahun bukan lah waktu yang menjadi tujuan kita. Siswa yang hari ini kita didik untuk mencintai dan menjaga Bumi , yang didadanya kita tanamkan kecintaan kepada alam yang telah diberikan Sang Pencipta, adalah mereka yang akan menjadi pemilik masa depan. Bumi yang lebih baik , untuk hidup yang lebih baik.
Bersih Sekolahku
Asri Lingkunganku
Cerdas Otakku
Tangerang Selatan, 11 januari 2020

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu lusi.. sekolah dan tulisannya
Terimakasih bu Ely... Masih belajar bu...