Pendaftaran Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) mandiri segera dibuka, pada 6 Februari - 31 Maret 2023. Banyak sekolah yang masih belum tahu seperti apa IKM mandiri. Beberapa Kepala Sekolah juga masih ragu dalam memilih IKM mandiri. Berikut adalah 3 jenis pilihan IKM mandiri, yaitu:

1. Mandiri Belajar. Tidak mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

2. Mandiri Berubah. Menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan oleh pemerintah.

3. Mandiri Berbagi. Mengembangkan sendiri perangkat ajar.

Satuan pendidikan bisa memilih jenis IKM tersebut sesuai dengan kemampuan sekolah. Alangkah baiknya, Kepala Sekolah berembuk terlebih dahulu dengan Guru sebelum menentukan pilihan. Pendapat Guru sangat penting, karena merekalah yang akan menerapkan IKM secara langsung kepada siswa.

SDN 05 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat sebagai sekolah penggerak angkatan 1, awalnya juga kesulitan dalam memahami penyusunan perangkat ajar kurikulum merdeka. Namun, berjalan waktu ternyata perangkat ajar kurikulum merdeka tidak jauh dengan kurikulum 2013 yang sebelumnya diterapkan oleh sekolah.

Penekanan pada kurikulum merdeka bukan pada bentuk administrasi tapi bagaimana proses pembelajaran di kelas, bagaimana mindset guru dalam mengelola pembelajaran, terutama mindset guru dalam menghadapi siswa. Kurikulum merdeka lebih menekankan pada pelayanan pembelajaran sesuai kemampuan dan kebutuhan siswa, dikenal dengan pembelajaran berdifrensiasi.

Kurikulum merdeka itu mudah karena:

1. Perangkat ajar sudah disediakan pemerintah dan banyak contoh yang dibagikan dalam komunitas belajar.

2. Perangkat ajar tidak jauh beda dengan kurikulum 2013.

3. Filosofi kurikulum merdeka diangkat dari pemikiran Ki Hajar Dewantara, jadi bukan hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Ayo, Sukseskan IKM!

"Jika ingin menjadikan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat, maka guru harus memberikan contoh sebagai guru pembelajar."

(Lusi Andriani, S.Pd)

Ketapang, 4 Februari 2023