Lusi Nesrika jelita, S.Pd.

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Suami dalam Kertas (Part 62)

Dengan langkah ragu, Doni memasuki ruangan ICU. Ia menerobos pintu kaca yang selalu tertutup. Ia mendorong pelan kaca tebal itu. Pintu terbuka. Akibatnya, Hasan dan Ayuni menoleh ke arah sumber suara.

Melihat Doni berdiri di depan pintu, sontak Ayuni berdiri dari tempat duduknya. Kecanggungan terlihat jelas di mata perempuan yang hatinya sedang berkecamuk, antara bahagia dan sedih. Bahagia karena ia tahu bahwa suaminya juga mencintainya. Sedih karena musibah tabrakan itu.

"Eh, Pak Doni", ucap Ayuni menyapa Doni yang memasang wajah tanda tanya.

"Ibu cantik. Gimana, Bu saudaranya yang sakit kemaren?", selidik Doni seakan menjebak Ayuni.

Ayuni terdiam. Ia betul-betul terperangkap dengan kebohongannya sendiri. Ia berpikir keras jawaban apa seharusnya ia jawab.

"Don, bagaiman meeting kemaren? Apakah proposal kita disetujui oleh perusahaan Ultima?" tetiba Hasan bertanya. Pertanyaan yang menyelamatkan Ayuni dari jebakan Doni.

"Hai, Bro. Syukurlah. Kamu sudah siuman. Maaf, Bro. Jangan pikirkan perusahaan dulu, Bro. Fokus saja pada kesembuhanmu", elak Doni.

"Don, aku serius. Bagaimana proposal kita?", desak Hasan.

"Maaf, Bro. Pihak perusahaan belum bisa memberi kepastian. CEO-nya ingin ketemu langsung dengan, Bro", jelas Doni.

Helaan napas pelan terdengar di telinga Doni. Ia sangat kasihan melihat keadaan bos-nya sekaligus teman dan bahkan sudah dianggapnya saudara sendiri.

"Maafkan, ya Bro. Saya tidak berhasil meyakinkan perusahaan itu", rasa bersalah terlihat jelas terlukis di wajah Doni.

"No, problem. Kalau saya sudah pulih, kita akan coba lagi mempersuasifnya".

Sementara itu, Ayuni telah berlalu dari hadapan mereka. Ia sengaja menghindar. Rasa ingin tahu terpancar jelas dari tatapan Doni terhadapnya dan Hasan.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bunda cerpennya

23 Feb
Balas

Lanjuuut, jadi penasaran.

23 Feb
Balas

Suami dalam kertas, selalu keren, ternyata sudah part 62, sudah ketinggalan membacanya, sukses dan salam SKSS ibu cantik

23 Feb
Balas

keren cerpennya. izin follow ya bunda

22 Feb
Balas

Dengan senang hati, Bu

22 Feb



search

New Post