Lusy Novarianti

Lusy Novarianti, lahir di Bandung, 23 November 1969. Selepas SMA melanjutkan kuliah di IKIP Bandung jurusan Pendidikan Fisika, program Diploma 3. Pada tahun 199...

Selengkapnya
Navigasi Web

ADA CINTA DI MATANYA ( Bagian ke-14)

#TantanganGurusiana

Hari ke-101

ADA CINTA DI MATANYA ( Bagian ke-14)

Setiap ada kesempatan, Tio dan Hani betangkat dan pulang kuliah bersama. Dan jika sehari saja belum bertemu, sore harinya Tio selalu menyempatkan diri untuk menemui Hani.

Jika sehari belum bertemu, selalu ada perasaan rindu. Dan rasa rindu itu akan berkurang saat mereka bertemu. Tanoa mereka sadari mereka menjadi tergantung dan saling merindukan satu sama lain.

Perasaan ingin bertemu dan saling membutuhkan, adalah dirasakan juga oleh dua orang yang bersahabat, apalagi mereka selalu bertemu satu sama lain, sehingga perasaan itu wajar terjadi.

Pada malam minggu, saat Hani sedang membaca novel kesukaannya, Tio datang menemuinya.

Ada perasaan ganjil saat Tio datang, karena malam minggu adalah waktu yang khusus bagi orang yang saling mencintai.

Memang benar sejak Tio sakit pada waktu yang lalu, Hani lebih perhatian kepada Tio. Hani sering menanyakan masalah makan dan juga waktu tidur kepada Tio. Dia takningin karena kebiasaan Tio telat makan dan larut tidur menjadikan Tio sakit.

Tetapi perasaan Hani itu karena Tio satu- satunya teman yang selalunmemiliki kebersamaan dengannya. Sehingga timbul rasa peduli satu sama lain, tetapi bukan rasa cinta antara wanita dan lelaki. Entahlah... Apakah rasa peduli dan khawatir adalah rasa cinta?

" Hai Hani, boleh aku masuk? ", tanya Tio saat melihat Hani tertegun menatapnya.

" Oh.. Eh.. Iya... Duduk", jawabnya gugup. Hani sangat malu dengan kegugupannya. Kenapa dia harus gugup seperti itu.

" Kenapa kamu tampak kaget. Apakah ada yang marah kalau aku datang di malam minggu? ", Tio tersenyum kecil melihat Hani gugup.

" Sebentar aku buatkan minum dulu.. ", ujar Hani mengalihkan pembicaraan, kemudian meninggalkan Tio di ruangbtamu.

Tak lama kemudian Hani kembali sambil membawa gelas berisi teh manis dan menyimpannya di hadapan Tio.

" Aku minum ya? ", Tio tersenyum melihat sikap Hani yang gelisah.

" Ada yang marahkah kalau aku datang malam minggu seperti ini? ", tanyanya menatap wajah Hani sambil tersenyum.

Spontan Hani menggelengkan kepalanya. Dia menahan nafas beberapa saat, ketika melihat senyum Tio. Kenapa hari ini Tio tampak berbeda?, bisiknya dalam hati.

" O ya Han... Teman yang sering bareng sama kamu siapa namanya? ", tanya Tio tiba- tiba.

" Yang mana? ", Hani balik bertanya. Ada beberapa orang teman yang kadang bersamanya. Ada Vina, Rara, dan juga Tias. Hani pun sedikit heran mendengar Tio bertanyabtentang temannya yang mungkin pernah Tio lihat, hanya satu atau dua kali.

" Itu yang rambutnya sebahu dan pake kaca mata", jawab Tio.

" Oh.. Itu Vina. Memangnya kenapa? "

" Nggak. Hanya ingin kenal aja", jawab Tio sambil tersenyum yang membuat Hani sedikit berdebar.

Dasar buaya, baru aja putus, sudah cari pacar lagi. Cepat sekali move onnya., pikir Hani.

" Nanti aku sampaikan salam kepadanya", Hani menelan ludah.

" Yang ikhlas ya? ", Tio tersenyum kembali.

" Ok! ", Hani tertawa sambil mengacungkan ibu jarinya tanda setuju.

" Memang kamu sahabatku yang paling hebat", puji Tio.

Iya. Sahabat. Aku dan dia hanya sahabat , bisik Hani dalam hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post